• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

01 Maret 2012

443 kali dibaca

Pendidikan Karakter Harus Sejak Dini

Painan, Februari ----

Pendidikan karakter hendaknya diutamakan dan dimulai sejak anak itu berada dilingkungan yang terkecil yakni Keluarga. Karenanya, walaupun saat ini pemerintah telah membuat kebijakan agar dilakukan pembangunan karakter. Namun sebenarnya, karakter itu telah terbangun sejak di dalam kandungan hingga di lahirkan serta berada dilingkungan keluarga, kata Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit di Painan.

Menurutnya, karakter merupakan nilai-nilai prilaku seseorang yang berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri, sesama manusia dan lingkungan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan maupun perbuatan berdasarkan norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Karenanya, pembentukkan karakter ini sangat dipengaruhi kondisi lingkungan keluarga anak tersebut. Sementara itu, sekolah hanyalah sebagian kecil yang dapat berpengaruh terhadap pembentukkan karakter anak.

Pendidikan karakter dapat dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler, sekolah mulai dari tingkat PAUD hingga bangku kuliah. Sebab, pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai prilaku dan kepribadian kepada siswa sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, jelasnya. 

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang serta sesuai standar kompetensi lulusan.

Selain itu, pendidikan karakter tidak terlepas dari peran serta orang tua walaupun anak telah memasuki jenjang pendidikan. Sebab, anak itu terlebih banyak waktunya bersama dengan orang tua atau keluarganya. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan. Terlebih komponen pendidikan berupa isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan dan komitmen seluruh warga dan lingkungan sekolah, harap Nasrul. (07
) Â