Penerima Jamkesmas Pessel 154,780 Jiwa
Painan, Mei 2013.
Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2013, penerima manfaat program Jamkesmas menurun menjadi 154.780 jiwa dari 182.123 jiwa tahun 2012 atau berkurang 27.343 jiwa.Sedangkan penerima manfaat Jamkesda tahun 2013 bertambah menjadi 21 ribu jiwa dari tahun 2012 yang hanya 13 ribu jiwa. Berarti terjadi penambahan sebanyak 7 ribu jiwa.
Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Selatan, dr.Syahrizal Antoni menjelaskan, penerima program Jamkesmas memang jauh lebih besar ketimbang Jamkesda.maka ketidaksesuaian data jamkesmas bukan masalah dari pihaknya ,karena pendataan bukan dilakukan oleh dinas kesehatan namun sepenuhnya wewenang Kementrian Kesehatan dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pusat
"Karena, program tersebut ditangani oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan. Sementara Jamkesda ditangani oleh Pemkab dan Pemprov dengan alokasi anggaran yang sangat terbatas," ujarnya
Sedangkan untuk penerima Jamkesmas pendataannya dilakukan oleh BPS dan Jamkesda oleh walinagari. Namun ia mengaku masih ada masyarakat miskin yang belum tersentuh program Jamkesmas atau Jamkesda.
Dijelaskannya,Polemik penerima kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang digunakan tidak tepat sasaran juga terjadi di Kabupaten Pesisir Warga mempertanyakan tata cara pendataan yang dilakukan, terkait pembagian kartu Jamkesmas yang dianggap tidak tepat sasaran kepada keluarga miskin.
Bahkan disinyalir,kartu itu menjadi tidak tepat sasaran akibat adanya penerima yang sudah meninggal, pindah tempat, dan penerima kartu ganda. Bahkan ditemukan juga, penerima dari pegawai negeri sipil (PNS).Mendapat Jamkesmas.
"Terkait pendataan bagi penerima manfaat Jamkesda, sebelumnya kita mewanti-wanti walinagari agar melakukan pendataan sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam artian, penerima manfaat Jamkesda betul-betul masyarakat miskin", ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, program Jamkesmas dan Jamkesda tetap diawasi. Jika ditemukan ada masyarakat yang tidak berhak mendapat program tersebut, maka kartunya akan ditarik.
Menurut Anton masalah kesehatan merupakan masalah yang tidak bisa ditunggu-tunggu. Sering kali masyarakat, khususnya yang belum terdaftar sebagai peserta jamkesmas ,tidak dapat berobat hanya karena tidak mempunya biaya.
"Meski demikian, bagi masyarakat miskin yang menderita penyakit kronis, tapi tidak memiliki kartu Jamkesmas atau Jamkesda tetap dilayani. Sebab, Rumah Sakit telah menyediakan anggaran khusus bagi mereka," akhirnya (07)