• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

13 Februari 2012

481 kali dibaca

PESISIR SELATAN BAKAL MENGALAMI PRODUKSI GABAH 20 TON PERTAHUN

  Painan, Februari ----

Kabupaten Pesisir Selatan, akan mengalami penurunan produksi gabah sekitar 20 ribu ton per tahun akibat tidak berfungsinya bendungan irigasi Koto Salapan Kecamatan Ranah Pesisir karena banjir bandang yang terjadi 3 November 2011. Musim tanam tahun ini dan kedepannya, luas lahan sawah kita berkurang dari tahun lalu. Akibatnya, produksi gabah kita akan turun sedikitnya 20 ton per tahun karena hancurnya bendungan irigasi Koto Salapan Ranah Pesisir,  kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura Perkenunan dan Peternakan, Afrizon Nazar di Painan kemarin.

Bendungan irigasi Koto Salapan Ranah Pesisir dapat mengairi lahan sawah masyarakat seluas dua ribu hektar di kecamatan itu. Ketika bendungan tersebut masih berfungsi, petani dapat melakukan penanaman padi dua kali setahun pada lahan sawah seluas dua ribu hektar tersebut. Namun sejak ambruknya bendungan irigasi tersebut hingga kini lahan sawah itu tidak lagi dapat ditanam padi karena mengalami kekeringan seiring datangnya musim kemarau.  Dari lahan dua ribu hektar itu, rata-rata produksi lima ton per hektar maka kabupaten ini akan mengalami penurunan produksi gabah 20 ribu ton per tahun, jika bendungan ini kedepannya masih tidak berfungsi,  ujar Afrizon.

Tanpa adanya bendungan irigasi yang merupakan sumber air bagi kawasan pertanian ini, maka lahan tersebut tidak akan mampu digarap dan tentunya produksi pertanian di kecamatan itu khususnya akan anjlok. Langkah tepat yang harus dilakukan dalam mengantisipasi agar tidak terjadinya kekeringan pada lahan tersebut, maka bendungan tersebut harus segera dilakukan perbaikan dengan melakukan tanggap darurat untuk perbaikan sementara dengan membangun beronjong. 

Perbaikan bendungan irigasi ini mendesak untuk dilakukan karena selain mata pencaharian masyarakat di kecamatan itu mayoritas sebagai petani sawah, ketahanan pangan kabupaten ini juga terancam karena kurangnya produksi. 
Perkonomian di kecamatan ini juga akan terganggu bila lahan tersebut tidak dapat digarap karena mayoritas mata pencaharian masyarakat disana sebagai petani,  kata Afrizon.

Selain lahan sawah dua ribu hektar, bendungan irigasi itu juga dapat mengairi lahan sawah petani lainnya di Kecamatan Ranah Pesisir seperti, di Nagari Nyiur Melambai dan Pelangai. Sesuai jadwal, musim tanam periode pertama tahun 2012 akan berlangsung pada Februari ini, namun karena kerusakan bendungan tersebut mengkhawatirkan lahan seluas itu untuk dapat dilakukan penananam.(04)Â