Pesisir Selatan--Untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita dan ibu hamil tentang perlunya mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari, Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), melalui semua puskesmas yang ada di daerah itu terus kampanyekan hygiene dan sanitasi.
Kepala Dinas Kesehatan Pessel, Syahrizal Antoni, mengatakan Selasa (5/7) bahwa kampanye hygiene sanitasi itu penting dilakukan agar masyarakat memiliki pengetahuan. Sebab dalam kegiatan itu ada edukasi tentang pencegahan stunting melalui Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bidang kesehatan Lingkungan.
"Kegiatan ini juga dilakukan pada Jumat (1/7) lalu di Pos Gizi Nagari Balai Sinayan Lumpo, Kecamatan IV Jurai oleh pengelola program kesehatan lingkungan (Kesling) Puskesmas Lumpo, bersama petugas Promkes, dan bidan desa. Melalui kegiatan itu masyarakat tidak saja diajak melakukan demo cuci tangan pakai sabun, tapi juga diberikan media edukasi dalam bentuk leaflet sebagai bahan bacaan bagi ibu hamil dan ibu balita di rumah," katanya.
Dia menjelaskan bahwa selain asupan gizi seimbang, ibu balita dan ibu hamil juga harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
"Sebab ini merupakan salah satu faktor pendukung untuk pencegahan stunting atau kekerdilan pada anak yang diakibatkan masalah gizi kronis. Selain asupan gizi, kita juga harus fokus pada lingkungan yang bersih. Kalau gizinya bagus tapi tanpa didukung dengan PHBS, maka balita tetap akan rawan stunting," ingatnya.
Dia menambahkan bahwa penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah dan sekitar, dapat menurunkan risiko terjadinya infeksi penyakit baik pada ibu maupun bayi.
"Makanya saya jelaskan kalau PHBS ini dapat menjadi faktor pendukung dalam mencegah terjadinya stunting. Stunting sangat bahaya karena dapat mengancam kualitas generasi bangsa. Selain tubuh anak menjadi kerdil, stunting juga berdampak pada perkembangan intelegensi otak anak karena terhambat perkembangannya, akibatnya anak menjadi tidak cerdas," jelasnya.
Berdasarkan hal itu, maka dia mendorong semua puskesmas di daerah itu agar melakukan kampanye Hygiene dan Sanitasi kepada masyarakat, terutama bagi ibu balita dan ibu hamil.
Pengelola program Kesling Puskesmas Lumpo, Eldila Vevi Lina, mengatakan Selasa (5/7) bahwa pihaknya memang memiliki komitmen melakukan pencegahan stunting di wilayah Puskesmas Lumpo.
"Sebab stunting sangat berbahaya bagi regenerasi. Karena negara tidak akan kuat bila anak-anak yang dilahirkan dalam kondisi tidak bergizi dan tidak cerdas," ujarnya.
Melalui keberadaan pos gizi di Nagari Balai Sinayan Lumpo itu, sehingga dia bersama pihak terkait lainnya bisa memaksimalkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
"Sebab pos gizi merupakan wadah pembelajaran bagi ibu balita dan ibu hamil bagaimana cara menyajikan variasi makanan kepada anak. Selain itu ibu balita juga bisa mengetahui apa penyebab dan bagaimana cara pencegahan stunting," timplanya.