• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Pesisir Selatan dan Masa Depan Perikanan Laut  yang Berkelanjutan

10 Oktober 2025

109 kali dibaca

Pesisir Selatan dan Masa Depan Perikanan Laut yang Berkelanjutan

Penulis: Yoni Syafrizal

Kabupaten Pesisir Selatan memiliki garis pantai terpanjang di Sumatera Barat (Sumbar), yakni sekitar 243 kilometer. Garis pantai yang panjang ini menyiratkan potensi laut yang besar, mulai dari biota laut tangkap, budidaya laut, hingga ekosistem pesisir seperti mangrove dan terumbu karang yang mendukung keberlanjutan sumber daya hayati.

Meskipun memiliki potensi produksi perikanan laut yang diperkirakan mencapai 95.000 ton per tahun, hingga kini Pesisir Selatan baru mampu mengeksploitasi sekitar 13.700 ton per tahun. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan signifikan antara potensi dan realisasi produksi perikanan laut di daerah ini.

Salah satu faktor utama yang menghambat optimalisasi potensi perikanan laut adalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan kurangnya modal. Banyak nelayan yang masih menggunakan peralatan tradisional dan belum memiliki akses ke teknologi modern yang dapat meningkatkan efisiensi penangkapan ikan.

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui Dinas Kelautan dan Pangan terus berupaya meningkatkan produksi perikanan laut dengan memberikan bantuan sarana dan prasarana, seperti mesin tempel dan alat tangkap modern. Namun, distribusi bantuan ini masih perlu diperluas agar mencakup seluruh wilayah pesisir.

Selain perikanan tangkap, Pesisir Selatan juga memiliki potensi besar dalam budidaya laut, khususnya ikan kerapu. Selain itu, terdapat potensi lahan perikanan darat seluas 1.190 hektare yang tersebar di 12 dari 15 kecamatan. Namun, hingga kini, hanya sekitar 165 hektare yang telah tergarap, menunjukkan adanya peluang besar yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Kerusakan ekosistem pesisir, seperti terumbu karang dan mangrove, menjadi tantangan serius dalam pengelolaan perikanan. Praktik penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan dan konversi lahan menjadi penyebab utama kerusakan tersebut, yang pada gilirannya mempengaruhi produktivitas perikanan laut.

Untuk meningkatkan kapasitas SDM nelayan, diperlukan program pendidikan dan pelatihan yang fokus pada teknik penangkapan ikan yang ramah lingkungan, budidaya ikan yang efisien, dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Hal ini akan membantu nelayan dalam meningkatkan hasil tangkapan dan pendapatan mereka.

Pemanfaatan teknologi dalam sektor perikanan, seperti sistem informasi geografis (SIG) untuk pemetaan potensi perikanan dan aplikasi mobile untuk pemantauan cuaca dan lokasi ikan, dapat membantu nelayan dalam meningkatkan efisiensi dan hasil tangkapan mereka.

Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat nelayan sangat penting dalam mengembangkan sektor perikanan laut. Melalui kemitraan ini, dapat diperoleh dukungan dalam hal pendanaan, teknologi, dan pemasaran hasil perikanan.

Pengembangan sistem pemasaran yang efektif dan efisien akan membantu nelayan dalam memasarkan hasil perikanan mereka dengan harga yang wajar. Hal ini dapat dilakukan melalui pembentukan pasar ikan modern, kerjasama dengan pengepul, dan pemanfaatan platform digital untuk pemasaran online.

Pembangunan dan perbaikan infrastruktur pendukung, seperti pelabuhan perikanan, jalan akses ke lokasi budidaya, dan fasilitas pengolahan hasil perikanan, akan memperlancar distribusi hasil perikanan dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar.

Untuk meningkatkan daya saing produk perikanan, diperlukan upaya peningkatan kualitas, baik dari segi kebersihan, keamanan pangan, maupun nilai tambah produk. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan kepada nelayan dan pengusaha pengolahan ikan serta penerapan standar mutu yang ketat.

Upaya konservasi, seperti penetapan kawasan konservasi laut dan rehabilitasi ekosistem pesisir, sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam laut. Hal ini akan memastikan bahwa generasi mendatang juga dapat menikmati manfaat dari sektor perikanan.

Pendidikan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian laut dan ekosistem pesisir akan meningkatkan kesadaran kolektif dalam menjaga sumber daya alam laut. Program ini dapat dilakukan melalui sekolah, komunitas, dan media massa.

Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap kinerja sektor perikanan akan membantu dalam mengidentifikasi permasalahan yang ada dan merumuskan solusi yang tepat. Hal ini juga akan memastikan bahwa program-program yang dijalankan efektif dan efisien.

Pengembangan ekowisata bahari berbasis masyarakat dapat menjadi alternatif sumber pendapatan bagi masyarakat pesisir. Dengan memanfaatkan keindahan alam bawah laut dan budaya lokal, sektor ini dapat menarik wisatawan dan meningkatkan perekonomian daerah.

Untuk mengurangi ketergantungan pada sektor perikanan, diversifikasi usaha bagi nelayan perlu dilakukan. Hal ini dapat mencakup usaha pengolahan hasil perikanan, kerajinan tangan berbasis laut, dan usaha pariwisata berbasis komunitas.

Pemberdayaan perempuan dalam sektor perikanan, seperti dalam kegiatan pengolahan ikan dan pemasaran, akan meningkatkan peran serta perempuan dalam perekonomian keluarga dan komunitas. Program pelatihan dan pendampingan perlu didorong agar perempuan dapat berkontribusi secara optimal.

Secara keseluruhan, Kabupaten Pesisir Selatan menyimpan potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar. Dengan pengelolaan yang baik dan pemberdayaan masyarakat, potensi tersebut bisa dioptimalkan untuk mendongkrak kesejahteraan warga pesisir sekaligus menjaga kelestarian lingkungan laut dan pesisir.