Painan,Mei 2014.
Pemda Pessel akan terus melakukan penataan pasar tradisional yang kondisinya semraut dengan pengembangan berbagai fasilitas pembangunan, kegiatan tersebut dimaksud untuk memudahkan traksasi jual beli berbagai kebutuhan masyarakat.
Kapala Dinas Koperindag dan Pasar Pessel Hj Hazrita mengakui, sejumlah pasar tradisional membutuhkan perbaikan dengan meningkatkan status pembangunan,antara lain pasar Asam Kumbang Kecamatan Bayang Utara ( Bayu ) Pessel yang semula sempit kini sudah diperluas
Peningkatan status pasar akan memberikan nilai tambah terhadap kenyaman masyarakat, kondisi pasar yang nyaman, setidaknya masyarakat akan merasa lega berkunjung ke lokasi pasar, jika pasar kondisinya masih sembaraut tentu akan ditinggal oleh masyarakat .
Salah seorang warga Asam Kumbang kecamatan Bayang Astuti 37 mengakui, dengan adanya peningkatan pembangunan pasar oleh pemerintah, hal tersebut membuat masayarakt merasa nyaman dan aman melakukan transaksi jual beli berbagai kebutuhan masyarakat.
Bupati Pessel H Nasrul Abit mengakui, keberadan pasar tradisional merupakan kebutuhan masyarakat yang tidak bisa dielakan, meskipun kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah ( PAD) relatif kecil, namun statusnya perlu ditingkatkan menjadi pasar yang layak dan memadai
Pasar yang tertata rapi juga akan dimnitai oleh wisatawan, kondisi ini jelas memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan perekonomian masyarakat, apalagi mereka juga ikut berbelanja berbagai kebutuhan
Pasar tradisional yang telah mengalami perombakan di Pessel antara lain, Pasar Air Haji, Pasar Inderapura, Pasar Tapan, kemudian pasar Tapan salah satu pasar dirancang sebagai pasar yang mampu menampung kunjungan masyarakat dari provinsi tetangga, yaitu Bengkulu dan Kerinci.
Menurut Nasrul Abit, masih ada sebanyak 37 pasar tradisional di Pessel yang membutuhkan pengembangan dan akan dilaksanakan pembangunannya sesaui dengan kemampuan keuangan daerah yang tersedia, yang jelas Pemda Pessel akan terus melakukan pembenahan pasar tradisional di Pessel
Selama ini yang terjadi pada sebagian daerah, masyarakatnya lebih suka berbelanja keluar daerah di bandingan di pasar tradisional yang ada di daerah, hal ini dipicu kurangnmya pemberdayaan pasar oleh masyarakat untuk tarnsaksi jual beli, terutama dalam mesasarkan hasil komodity pertanian dan perkebunan yang ada di Pessel (07)