Painan, Februari ----
Kabupaten Pesisir Selatan yang terletak di pinggir pantai Sumatera itu membutuhkan sebanyak 74 jalur evakuasi agar 267 ribu jiwa penduduknya merasa aman dari ancaman bencana tsunami. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penaggulangan Bencana daerah (BPBD) Pesisir Selatan, Jamaluddin di Painan, kemarin mengatakan, dari 12 kecamatan di kabupaten itu, 10 diantaranya membutuhkan jalur evakuasi karena sangat rawan akan bencana tsunami yang datang sesudah gempa besar tersebut.
Berdasarkan survey, setidaknya 10 kecamatan itu membutuhkan 74 jalur evakuasi. Ini disebabkan oleh sangat rentannya daerah itu terkena dampak buruk tsunami yang tidak tahu kapan waktu datangnya, kata Jamaluddin.
Kabupaten Pesisir Selatan yang memiliki rentang garis pantai sepanjang 242 kilometer, memanjang dari utara batas kota Padang dengan kabupaten Muko Muko provinsi Bengkulu di bagian utara itu, 267 ribu warganya berada pada zona merah karena terancam tsunami. Jumlah tersebut mencapai separoh dari penduduk kabupaten itu yang saat ini mencapai 538.064 jiwa.
Pemerintah kabupaten setempat secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan yang dimiliki dan dialokasikan, sejak beberapa tahun lalu sudah mulai melakukan pembangunannya pada beberapa tempat yang paling rawan. Hingga kini pemerintah kabupaten setidaknya sudah menyelesaikan 41 jalur evakuasi yang tersebar dibeberapa kecamatan terdekat atau berada disepanjang garis pantai, kata Jamaluddin.
Kedepan upaya tersebut akan terus dilakukan untuk meningkatkan jumlah jalur evakuasi yang ada saat ini. Meski demikian kerjasama dari semua pihak termasuk swadaya masyarakat terutama pada daerah yang dinilai rawan juga sangat diperlukan. Kita sangat berharap adanya bantuan masyarakat dengan bergotong royong untuk membangun jalur evakuasi ini. Setidaknya dengan membantu membuka jalan baru atau yang akan dilewati, sehingga pemerintah dapat melanjutkan pembangunannya, tambah Jamal.
Disisi lain untuk penyelamatan warga, Pemerintah kabupaten juga menjadikan tiga nagari siaga bencana tsunami dikabupaten itu diantaranya Sago Kecamatan IV Jurai, Salido (IV Jurai) dan Surantih (Sutera). Tiga nagari itu memiliki daerah ketinggian yang bisa dijadikan sebagai tempat evakuasi.
Dijadikan tiga nagari ini sebagai nagari siaga bencana, kedepan pemerintah kabupaten bisa melakukan sosialisai secara langsung kepada masyarakat dengan simulasi-simulasi yang dilakukan, tuturnya. Pengembangan program nagari siaga bencana itu juga akan didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. (04)Â