Painan, Februari ----
Kabupaten Pesisir Selatan mengalami kekurangan tenaga kesehatan hewan dalam menangani berbagai penyakit hewan ternak di kabupaten itu. Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura Perkebunan dan Peternakan Pesisir Selatan, Marzukri di Painan kemarin mengatakan, idealnya kabupaten itu memiliki petugas kesehatan hewan 40 orang, namun yang ada saat ini hanya 15 orang. Dari populasi ternak yang ada saat ini, idealnya kita memiliki 40 orang tenaga kesehatan hewan yang selalu siap menjalankan tugasnya di kabupaten ini, kata Marzukri.
Menutupi kekurangan tenaga kesehatan hewan tersebut, pemerintah melalui dinas terkait mengambil kebijakan dengan menugaskan kepala kantor cabang dinas yang ada di kabupaten itu untuk merangkap tugas sebagai tenaga kesehatan hewan pada daerah atau kecamatan tempat bertugas masing-masing. Begitu juga dengan petugas hewan khusus lainnya seperti petugas Inseminasi Buatan dan mantri hewan yang ada di kabupaten itu, juga diberi tugas tambahan sebagai tenaga kesehatan hewan untuk memenuhi kebutuhan. Seluruh petugas peternakan yang seharusnya bertugas pada bidang lain di kabupaten ini, juga kita beri tugas sebagai tenaga kesehatan hewan, kata Marzukri.
Menanggapi kekurangan tenaga kesehatan hewan itu, pemerintah kabupaten melalui dinas terkait sudah mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk dilakukan penambahan sejak lama. Menurutnya, sejauh ini belum ada kasus kesehatan hewan di kabupaten itu yang memaksakan banyak tenaga kesehatan hewan yang dibutuhkan untuk menangani, karena belum adanya penyakit hewan yang mewabah.
Meski demikian, keberadaan tenaga kesehatan hewan yang mencukupi juga sangat diperlukan, karena disaat datang kasus kesehatan hewan yang luar biasa maka akan dapat dilakukan penanganan segera oleh petugas yang ada.
Bersyukur belum ada kasus kesehatan hewan yang luar biasa terjadi selama ini. Jika ada, tenaga yang ada saat ini mungkin mengalami kesulitan menangani, bahkan hewan-hewan ternak yang seharusnya bisa diselamatkan akan mengalami banyak mati, ujar Marzukri.
Marzukri menyebutkan, secara nasional perbandingan petugas kesehatan hewan dengan populasi ternak yakni untuk 3000 ternak harus ada satu petugas kesehatan. Dari sensus yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011, ternak sapi di kabupaten itu tercatat sebanyak 76 ribu ekor, kerbau 74 ekor, kambing 48 ribu ekor, seterusnya jenis unggas seperti ayam dan itik mencapai 1,5 juta ekor.(04)Â