Painan, Februari ----
Kabupaten Pesisir Selatan hingga saat ini masih kekurangan tenaga medis. Hingga kini jumlah tenaga medis untuk masing masing bidang masih sangat terbatas, sehingga pelayanan bagi masyarakat belum optimal dan ada yang belum terjangkau sama sekali.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Syahrial Antoni, jumlah Dokter Umum di Pesisir Selatan hanya 20 orang, itu sudah tergabung antara dokter yang ada di Puskesmas dengan RSUD M. Zein Painan. Padahal melihat jumlah penduduk saat ini, idealnya tenaga dokter umum harus mencapai 43 orang, itu diluar tenaga dokter RSUD.
"Perbandingan ideal antara masyarakat dengan dokter umum adalah 1 banding 10 ribu orang. Artinya jika penduduk Pesisir Selatan 230.000 orang jumlah dokter umum 43 orang," ujar Syahrial Antoni.
Sementara kebutuhan tenaga spesialis juga belum terpenuhi bahkan sangat minim sekali, total tenaga spesiali di Pessel adalah 7 orang dari berbagai bidang. Padahal melihat jumlah penduduk Pesisir Selatan, setiap jenis spesialisasi atau bidang, dokter minimal ada sembilan orang atau minimal delapan orang.
"Misalnya ahli kebidanan harus sembilan orang atau delapan orang di Pesisir Selatan, jumlah spesialis THT, Spasialis Mata, Spesialis Penyakit Dalam dan lain lain juga harus sebanyak itu, karena idealnya perbandingan satu tenaga spesialis melayani 50 ribu orang" ujarnya menjelaskan perihal kebutuhan tenaga spesialis.
Selanjutnya tenaga bidan. Saat ini terdapat 165 orang bidan di Pesisir Selatan. Jumlah ini sudah gabungan dari seluruh bidan, mulai dari bidan desa, Puskesmas dan RSUD. Jumlah ini belum mencukupi separoh dari kebutuhan tenaga bidan di Pesisir Selatan. Khusus untuk bidan desa, masih banyak desa atau kampung terisolir yang belum terlayani oleh bidan desa.
"Sementara hal yang sama juga terjadi pada juru rawat. Juru rawat di Pesisir Selatan sekitar 200 orang saja, padah melihat jumlah penduduk setidaknya jumlah perawat mencapai angka seribu orang. Sementara jatah Pesisir Selatan untuk mengangkat tenaga medis tersebut sangat sedikit setiap tahun," kata Syahrial lagi menjelaskan.
Khusus untuk tenaga bidan, tahun 2012 lalu Pessel mengusukan penambahan tenaga bidan sebanyak 150 orang. Pengusulan tenaga bidan tersebut untuk pengangkatan tenaga bidan yang dibiayai APBN.
(09)Painan, Februari ----
Syahrial Antoni Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan kembali mengimbau, program Keluarga Berencana (KB) perlu disukseskan. Karena program KB tetap memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pesisir Selatan.
Menurutnya dengan adanya pengendalian angka kelahiran di Pesisir Selatan lewat Keluarga Berencana secara tidak langsung juga akan berperan penting dalam menekan angka kemiskinan. Hal itu dikatakan Syahrial Antoni saat ditemui di ruang kerjanya.
Lebih jauh Syahrial Antoni menyebutkan, hingga saat ini keluarga miskin di Pesisir Selatan rata rata masih didominasi oleh orang yang banyak anak. Sementara disisi lain penghasilan sedikit, seta adanya tanggungan lain dirumah tangga. Dengan demikian proses pemiskinan warga di daerah ini tidak terlepas dari penggelembungan angka kelahiran bayi.
Untuk itu program Keluarga Berencana (KB) harus menjadi perhatian serius masyarakat daerah ini, hingga pada akhirnya mampu menciptakan keluarga yang sejahtera, ungkapnya.
Menurutnya dari data yang kita peroleh, umumnya masyarakat miskin dengan banyak anak dan tanggungan berada pada kelompok masyarakat yang berprofesi sebagi nelayan dan petani. Kita berharap dengan kerja seluruh staffnya dan instansi terkait, pola fikir masyarakat berubah yang ditandai dengan banyaknya jumlah akseptor KB, ujar Syahrial Antoni lagi.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan, hingga saat ini dengan adanya program KB telah terjadi penurunan angka kematian bayi karena bisa tertangani maksimal, sekaligus terjadi penurunan angka kematian ibu melahirkan di daerah tersebut.
Painan, Februari ----
Terjadi Peningkatan Manula Di Pessel
Dengan menurunnya angka kematian bayi, ibu melahirkan dan penderita sakit setiap tahunnya ternyata telah mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk usia lanjut (manula) di Kabupaten paling selatan Sumatera Barat ini. Hingga saat ini tercatat jumlah manula berjumlah 27. 468 jiwa atau setara dengan 6,5 persen dari jumlah penduduk.
Sementara jumlah balita sekitar 10,6 persen dari jumlah penduduk, ungkap Syahrial Antoni lagi. Disebutkannya, peningkatan jumlah manula tersebut dengan sendirinya akan berpengaruh terhadap kehidupan baik terhadap individu maupun kepada lingkungan masyarakat. (09)