Pesisir Selatan-Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) telah memiliki sebanyak 24 unit lumbung pangan yang tersebar di 12 kecamatan yang berfungsi menjaga ketersediaan dan lonjakan harga pangan di nagari. Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Pangan Pessel, Alfis Basyir, Selasa (3/9).
"Langkah itu dinilai mampu menjaga dan mengendalikan ketahanan pangan sehingga lumbung pangan dipandang perlu dioperasikan secara efektif," ucapnya.
Dijelaskan, keberadaan lumbung pangan sangat penting untuk menjaga stok pangan ketika terjadi kerawanan pangan dan bencana alam di nagari bersangkutan, sehingga pangan yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kondisi tersebut.
"Ketika stok pangan menipis dalam daerah yang diakibatkan berbagai faktor, maka lembaga tersebut masih memiliki persediaan. Kemudian disaat terjadi lonjakan harga akibat menipisnya stok pangan, masyarakat tidak kuatir, karena stok masih tersedia," ucapnya.
Lebih lanjut ia menyebutkan, pembangunan lumbung pangan itu diprioritaskan pada daerah-daerah rawan pangan dan bencana alam dengan mengaplikasikan berbagai model pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan yang telah ada di tingkat nagari dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Lebih jauh dijelaskan, program diversifikasi pangan juga perlu dilakukan dengan mengembangkan Nagari Mandiri Pangan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan dan gizi, sehingga dapat menjalani hidup sehat dan produktif secara berkelanjutan.
Kegiatan tersebut dilakukan melalui proses pemberdayaan masyarakat untuk mengenali potensi dan kemampuan, mencari alternatif peluang serta memecahkan masalah dalam memanfaatkan sumberdaya alam sehingga tercapai kemandirian. (03)