• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

25 Februari 2019

258 kali dibaca

Pessel Perkecil Resiko Abrasi Pantai Melalui Pelestarian Hutan Manggrove

Pesisir Selatan, 25 Februari 2019  - Kesadaran masyarakat secara bersama-sama untuk selalu menjaga kelestarian hutan manggrove sangat diharapkan. Sebab kebaradaan hutan manggrove dapat mengantisipasi kerusakan lingkungan, terutama sekali abrasi pantai di saat gelombang pasang terjadi.

Harapan itu disampaikan karena hutan mangrove memiliki banyak manfaat bagi masyarakat dan lingkungan, termasuk juga di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).

Kepala Dinas Perikanan Pessel, Andi Syafinal mengatakan kepada pesisirselatan.go.id Senin (25/2) bahwa  menjaga kelestarian hutan mangrove amatlah penting.

Dikatakan penting, sebab hutan mangrove secara fisik dapat memperkecil resiko bencana seperti gelombang pasang, abrasi pantai. Termasuk juga sebagai laboratorium alam dan tempat wisata.

" Menjaga kelestarian hutan mangrove selain bermanfaat untuk penahan lumpur yang berasal dari daratan, juga dapat  memperkecil resiko bencana seperti gelombang pasang, abrasi pantai. Bahkan juga sebagai laboratorium alam dan tempat wisata," katanya.

Hutan mangrove juga memberikan kehidupan bagi ikan dan habitat lainya. Sebab hutan mangrove bisa menjadi daerah sumber makanan bagi ikan dan habitat lainnya yang ada di laut.

" Khusus di Pessel, salah satu upaya dalam mensikapinya adalah melalui pelestarian hutan mangrove. Langkah ini dilakukan secara bersama-sama dengan masyarakat melalui kelompok disekitar kawasan pantai. Baik dalam hal pelestarian, maupun dalam hal penanaman atau pengembangan," katanya.

Hal itu disampaikan, sebab pelestarian hutan mangrove membutuhkan kepedulian dari semua pihak baik swasta, pemerintah, maupun masyarakat awam.

" Masyarakat harus menyadari bahwa keberadaan mangrove sangat penting demi menjaga kawasan bibir pantai dari abrasi air laut. Sebab keberadaan hutan manggrove di beberapa kasawan pantai sudah semakin berkurang, termasuk juga di Pessel," ujarnya..

Ditambahkanya bahwa di daerah itu terdapat dua kelompok masyarakat yang memiliki kepedulian menjaga kelestarian hutan manggrove.

" Dua kelompok masyarakat itu adalah Kelompok Peduli Lingkungan (KPL) yang tergabung pada Laskar Turtle Camp (LTC) Amping Parak di Kecamatan Sutera, dan kelompok Cinta Bahari Nusantara Salido Kecamatan IV Jurai. Saya berharap kelompok-kelompok yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan ini, bisa muncul dari setiap nagari yang ada di Pessel," tutupnya. (05)