Painan, Januari ----
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selata akan merehabilitasi hutan kritis dengan membuat hutan rakyat dan demplot tumbuhan gaharu dari dana alokasi khusus (DAK) bidang kehutanan senilai Rp1,16 miliar pada tahun 2012. Kepala Bidang Produksi dan Rehabilitasi Dinas Kehutanan dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Pesisir Selatan, Yulinazra di Painan, kemarin mengatakan, selain itu, DAK tahun 2012 yang dialokasikan pada sektor kehutanan itu juga akan digunakan untuk penghijauan pantai, pengadaan sarana prasarana pengamanan hutan dan penyuluhan oleh dinas tersebut. Kegiatan di sektor kehutanan itu akan dikerjakan dari DAK senilai Rp1,16 miliar ini, namun kegiatan akan kita prioritaskan pada perbaikan hutan yang sangat kritis, ujar Yulinazra.
Menurut Yulinazra, kerusakan hutan di Pesisir Selatan hingga saat ini telah mencapai status sangat kritis, maka itu setiap anggaran yang dialokasikan pada dinas tersebut sesuai ketentuan dan petunjuk teknis akan diprioritaskan pada perbaikan lahan dan hutan. Menurut fungsinya luas kawasan hutan kabupaten Pesisir Selatan 388.416 hektar dari luas kabupaten 579.495 hektar. Sesuai kategori kekritisan, kerusakan hutan kabupaten itu mencapai 160.422 hektar atau 27,9 persen dari total luas hutan keseluruhan.
Dari 160.422 hektar hutan yang rusak, yang mengalami kondisi sangat kritis 23.575 hektar (4,1 persen), kawasan kritis mencapai 31.624 hektar dan agak kritis 105.223 hektar, tersebar di 12 kecamatan yang ada. Dari luas itu, yang telah berhasil ditanggulangi dengan melakukan rehabilitasi hutan pada lahan-lahan sangat kritis tersebut baru 10.562 hektare sejak dimulai rehabiltasi tahun 2000, dengan anggaran yang telah dialokasikan. Kita berharap dengan bantuan dan dukungan DAK ini kerusakan hutan di kabupaten ini dapat berkurang dari semula dengan melakukan penghijauan kembali, ujarnya.
Pada tahun 2011, Pemkab setempat juga melakukan pembinaan pembangunan hutan rakyat pada beberapa kelompok tani. Di antaranya Kelompok Tani Gunung Kolodan Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Kelompok Tani Janjang Kambing di Taratak, Kecamatan Sutera, Kelompok Tani Bukit Baju Besi Aping Parak Kecamatan Sutera. Tidak saja itu, Kelompok Tani Limau Sundai Saiyo Punggasan Kecamatan Linggo Sari Baganti dan Kelompok Tani Mekar Bersama, Airhaji, Linggo Sari Baganti masing-masing juga mendapat 100 hektare.
Sementara untuk program rehabilitasi hutan dari APBN tahun 2011, telah dilakukan serangkaian program. Seperti halnya, penanaman bibit kebun rakyat (11 unit), penyusunan rancangan penanaman bibit kebun rakyat (46 unit), pembangunan kebun bibit rakyat (35 unit). Pemkab juga melakukan pembinaan teknis pembangunan kebun bibit rakyat, monitoring kebun bibit rakyat, penilaian bibit di lokasi kebun bibit rakyat dan pembangunan hutan kota.(04)