Painan, januari ----
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menargetkan produksi jagung dari hasil pertanian daerah itu 85 ribu ton pada tahun 2012. Kita daerah penyangga utama tanaman jagung di Sumbar. Tahun ini pemerintah menargetkan produksi komoditi tersebut 85 ton, naik dari target sebelumnya yang hanya 75 ton pada tahun 2011, kata Kepala Bidang Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura, Dinas Pertaholbunnak Pesisir Selatan, Widyadari di Painan, kemarin.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah kabupaten setempat akan memprioritaskan pengolahan lahan tidur menjadi lahan pertanian produktif untuk jagung. Widyadari menyebutkan, pada tahun lalu produksi jagung di kabupaten ini mencapai 85.879 ton naik dari sebelumnya yang hanya 55.213 ton pada tahun 2010. Sementara target hanya 75 ton tahun 2011.
Mudah-mudahan target 85 ribu ton tahun ini bisa kembali tercapai dengan pemanfaatan lahan tidur menjadi produktif. Target produksi 85 ribu ton pada akhir tahun 2012 tersebut bisa tercapai dengan mengoptimalkan setidaknya 11 ribu hektar areal tanam, kata Widyadari.
Di kabupaten itu, komoditi jagung merupakan salah satu produk tanaman pangan unggulan setelah padi selama ini. Tahun lalu (2011) hasil produksi jagung pipilan mencapai 85 ribu ton tersebut yang ditanam pada areal 11 ribu hektar. Sesuai dengan manfaat dan kegunaan, jagung sangat dibutuhkan banyak orang. Jagung pipilan misalnya, dibutuhkan untuk bahan makanan dan pakan ternak sehingga tingkat permintaan pasar cukup tinggi.
Dari tahun ketahun permintaan pasar akan produk pertanian tersebut terus terjadi peningkatan sehingga besar harapan kehidupan perekonomian petani juga akan meningkat jika menjadikan jagung sebagai usaha pertaniannya.
Jagung saat ini memiliki pangsa pasar yang jelas dan kestabilan harga cukup terjamin, karena tingkat permintaan jagung pipilan masih cukup tinggi. Jagung bisa menjadi tanaman alternatif pada lahan tidur terutama bekas sawah tadah hujan yang sudah mengalami kekeringan , kata Widya.
Dari data dinas Pertaholbunnak setempat, produksi jagung didaerah itu terus terjadi peningkatan dari tahun ketahun. Tahun 2010 produksi jagung 55 ribu ton, tahun 2011 meningkat menjadi 85 ribu ton. Luas lahan jagung pada tahun tahun tersebut mencapai 9,5 ribu hektar, rata-rata produksi 6,5 ton perhektarnya. Sementara potensi lahan yang belum tergarap seluas 5.700 hektar.
Menurut Widyadari, kabupaten ini memiliki tanah yang subur dan cocok untuk tanaman jagung. Produksi jagung dari lahan pertanian di daerah sangat baik. Maka itu diharapkan, penanaman jagung ini bisa sebagai usaha petani untuk mengantisipasi agar tidak terjadi lahan tidur di daerah pada lahan tadah hujan, ujarnya.(04)