Pesisir Selatan--Agar pembangunan yang dilaksanakan tidak mengundang atau berdampak terhadap bencana, maka kepada masyarakat diminta supaya mampu mengindentifikasi persoalan lingkungan, serta pengelola kawasan budidaya sesuai dengan pemanfataan ruang perkotaan berdasarkan RT/RW.
Upaya itu musti dilakukan, sebab penataan ruang akan memberikan dampak positif terhadap pembangunan yang akan dilakukan, termasuk juga di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
Demikian dikatakan sekretaris daerah kabupaten (Setdakab) Pesisir Selatan (Pessel), Erizon Selasa (20/8) terkait harapanya kepada masyarakat dan semua stakeholder yang ada di daeerah itu agar mengoptimalkan pemanfaatan Perda Nomor 7 Tahun 2011 tentang RTRW Pessel 2010-2030 yang telah direvisi.
"Peran serta masyarakat dan keterliban semua stakeholder, sangat diharapkan dalam memanfaatkan ruang sesuai Perda RT/RW yang dimiliki. Termasuk juga membuka diri terhadap pembelajaran terkait RT/RW, RDTR pemanfaatan ruang, termasuk juga dalam hal pengawasan," ungkapya.
Selain itu, dia juga berharap agar masyarakat mampu mengindentifikasi persoalan lingkungan, peluang-peluang dan pengelola kawasan budidaya, lingkungan serta mampu mengorganisasikan diri mendukung pengembangan wadah lokal atau forum masyarakat.
"Ini saya sampaikan, karena penataan ruang akan memberikan dampak positif terhadap pengembangan pembangunan. Sebab tidak jarang terjadinya bencana akibat dari tata ruang yang tidak benar, serta tidak sesuai dengan RT/RW yang telah ditetapkan pemerintah," ungkapnya.
Dikatakan demikian, sebab melalui Perda RT/RW itu, pembangunan yang ditata adalah bangunan milik masyarakat dan pemerintah, jalan, sarana pertanian, perkebunan, perikanan dan lainnya.
"Berdasarkan hal itu, maka perlu terus dilakukan sosialiasasi agar pemahaman masyarakat terhadap Perda RT/RW terus meningkat. Termasuk juga pengawasan dari aparatur pemerintah tentang penataan dan pemanfaatan ruang supaya tidak terjadi bencana," tutupnya. (05)