Painan, April ----
Murahnya harga cabay di pasaran berkisar Rp10 ribu sampai Rp 12 ribu per kg membuat para petani di Pessel mengeluh, apalagi tidak seimbang biaya pengolahan dengan pendapatan bahkan banyak para petani mengalami rugi.
Faktor yang membuat harga cabay anjlok dipasaran, salah satunya akibat pasokan dari petani cukup banyak, sedangkan kebutuhan masyarakat sedikit, kondisi ini jelas mempengaruhi terhadap masalah harga jual oleh petani menjadi turun dari yang biasanya mencapai level Rp 30 ribu per kg
Sima 44 warga Koto Baru kecamatan Bayang Pessel mengakui, anjloknya harga cabay membuat ekonomi petani semakin terpuruk, dalam kondisi saat ini berbagai kebutuhan mahal, terutama beli pupuk tanaman, obat-obatan tanaman, hal tersebut jelas membuat petani menjadi rugi.
Hasil produksi Cabay sangat bergantung kepada sistim pengolahannya, bila dikelola dengan baik tentu akan menghasil produksi yang mengembirakan, namun pengolahan asal saja, artinya kekurangan pupuk jelas hasil produksinya tidak maksimal dan tidak sesuai dengan yang diharapkan, sedangkan pengolahan lahan tanaman cabay juga menuntut keseriusan petani dalam menggarap lahan antara lain, pemberian pupuk yang cukup, serta kebersihan lahan, semua ini jelas membutuhkan biaya yang cukup besar.
Malin 47 tahun salah seorang pedagang cabay di pasar Inpres Painan mengakui, kondisi saat ini pasokan cabay banyak yang datang dari luar daerah membuat nilai jual menjadi anjlok, bahkan sangat mempengaruhi terhadap hasil produksi lokal membuat petani terancam rugi (07)