Petani Karet Memiliki Banyak Persoalan
Painan, Februari 2013.
Ketua Kamar Dagang Daerah (Kadinda) Pessel Ramlan Djam Amd.Pd mengungkapkan banyak persoalan yang terjadi ditengah petani karet diantaranya kualitas hasil sadapan karet yang rendah,seringnya anjloknya harga dipasaran dan keterbatasan modal yang dimiliki para petani.
"untuk itulah perlu dicarikan solusi dari permasalahan yang ada dan mampu mengendalikan mutu karet dimasyarakat mengingat karet adalah potensi sektor perkebunan kedua yang diminati oleh masyarakat petani sesudah sawit," ujarnya beberapa waktu lalu.
Dimana dari data yang ada Luas tanam kebun karet rakyat di Kabupaten Pessel adalah 12.359 Ha,yag terdiri dar tanaman belum menghasilkan (TBM) 5.194,5 Ka dan Tanaman Menghasilkan 7.164.5 Ha dengan produksi sebanyak 810 kg/Ha/Tahun.
Jumlah kepala keluarga yang bertani karet sebanyak 9.980 yang tersebat di 15 kecamatan, dan kecamatan yang paling luas perkebunannya adalah Kecamatan Basa IV Balai Tapan, Ranah IV Hulu Tapan, Lunang,Silaut, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti,Batang Kapas dan Bayang.
Menurutnya pengelolaan kebun karet rakyat di Kabupaten Pesisir Selatan belum maksimal,sehingga produksi karet juga tidak maksimal.Hal ini disebabkan kualitas bibit yang digunakan masyarakat tidak bibit unggul(bibit lokal).
"Kemudian pemeliharaan yang dilakukan juga tidak optimal,baik itu dalam hal pemupukan maupun pengendalian terhadap hama penyakit sehingga harga karet yang berasal dari daerah ini kurang mampu bersaing, Karena itu perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat untuk semua itu" ujarnya (07)