PETANI KARET PESSEL KELUHKAN HARGA
Painan, Januari 2013
Petani karet Kabupaten Pesisir Selatan mengeluhkan harga komoditi itu anjlok ke harga Rp3.000 per kilogram sejak dua bulan terakhir di tingkat pedagang pengumpul.
Nofril (37) petani karet di kabupaten itu, kemarin mengatakan, petani tidak lagi beruntung dalam mengelola kebun karet sejak harga jatuh pada posisi terendah sejak dua bulan terakhir.
Saat ini harga komoditi itu hanya Rp3.000 ribu per kilogram di tingkat pedagang pengumpul setelah turun dari harga semula Rp7.000 per kilogram.
Menurut ia, harga penjualan komoditi itu tidak lagi seimbang dengan biaya yang harus dikeluarkan petani dalam mengelola getah hingga dapat dijual kepada pedagang pengumpul di kabupaten itu.
Menyadap getah karet di kebun miliknya merupakan harapan bagi keluarganya untuk menutupi kebutuhan hidup sehari hari, namun sejak harga jual turun pada posisi Rp3.000 per kilogram sehingga usaha itu tidak lagi dapat diandalkan.
Bahkan dengan rendah harga karet saat ini, petani mengalami kerugian karena biaya yang harus di keluarkan untuk kebutuhan keluarga sehari hari dan ke kebun lebih besar dari penghasilan yang didapat.
Kata ia, dengan kondisi harga karet yang semakin anjlok itu, petani makin sulit memenuhi kebutuhan hidup sehari hari karena perekonomiannya hanya bergantung pada komdoti itu.
Sejak beberapa bulan lalu harga karet mentah terus mengalami penurunan. Dari harga Rp11.000 per kilogram, terus turun ke Rp8.500 per kilogram, tidak bertahan lama, kembali turun ke harga Rp7.000 per kilogram dan turun lagi menjadi Rp3.000 per kilogram.
"Harga Rp11.000 itu hanya bertahan dan dapat kami nikmati untuk beberapa kali panen saja. Namun sejak turun menjadi Rp8.500 per kilogram sampai kini masih tetap bertahan pada posisi terendah, " kata ia.(04)