Pesisir Selatan-Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Laskar Pemuda Peduli Lingkungan (LPPL) Amping Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan telah berhasil memproduksi bibit mangrove setengah juta batang. Bibit mangrove itu terdiri dari berbagai jenis misalnya rizophora, burgueira dan pidada.
Kepala Diivisi Pembibitan Mangrove dan Pengawasan SDKP LPPL Amping Parak, Sepriadi, Rabu (21/5) di Amping Parak menyebutkan, usaha pembibitan mangrove sudah dilaksanakan LPPL Amping Parak semnjak tahun 2018 lalu dan berlangsung hingga tahun 2025.
"Tahun 2018 LPPL menyemai 150 propagul mangrove. Bibit itu kemudian sebagiannya ditanam untuk kebutuhan nagari dan sebagian besar dijual ke Batang Kapas," katanya.
Selanjutnya menurut Sepriadi, tahun 2019 hingga 2023 tercatat penyemaian propagul 250.000 dengan angka keberhasilan hidup hampir 99 persen.
Bibit mangrove tersebut dikirim keberbagai daerah di Sumatera Barat diantaranya Kota Padang, Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Bibit tersebut juga memasok kebutuhan bibit mangrove di Lengayang dan berbagai kecamatan tetangga.
Tahun ini Pokmaswas LPPL memiliki 150.000 batang stok bibit mangrove yang juga sudah siap dilempar ke pasar. "Sebaginnya sudah ada pesanan dan sebagiannya lagi masih mencari peluang pasar," ungkap Sepriadi.
Dijelaskan Sepriadi, usaha pembibitan mangrove di LPPL Amping Parak, lembaga pegiat lingkungan tersebut juga menggandeng dan memberdayakan masyarakat setempat.
"Jadi di sini juga ada petani mangrove yang dibina langsung oleh LPPL Amping Parak dan DKP Sumbar," katanya.
Pembibitan mangrove saat ini sudah menjadi usaha sampingan para petani mangrove. "Sementara bibit mangrove berasal dari bibit asli Pesisir Selatan," pungkasnya.
Selanjutnya Ketua Pokmaswas LPPL Amping Parak mengatakan, pembibitan mangrove adalah upaya lembaga tersebut ikut andil dalam upaya mengembalikan kondisi lingkungan pantai dan lahan pasang surut di Pesisir Selatan.
"Mangrove memiliki kemampuan menghasilkan oksigen lima kali pohon di hutan. Semakin banyak mangrove tertanam semakin baik kualitas udara di sekitar kita," katanya lagi.
Mangrove juga berperan penting untuk mitigasi bencana alam, misalnya penahan badai, arasi pantai hingga penahan laju gelombang tsunami. "Itu makanya kami terus berupaya meningkatkan jumlah produksi bibit mangrove setiap tahun," tutupnya.