• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

12 Februari 2014

231 kali dibaca

Polri Diminta Menjadi Netralitas

Painan,Februari--Petugas kepolisian yang ber­tugas mengamankan Pemilu 2014 diminta cermat memantau proses pencoblosan hingga penghitungan suara. Sebab, waktu itu dinilai rawan dan krusial untuk terjadinya pe­nyele­wengan dan kecurangan.

Kapolres Pesisir Selatan  AKBP Toto Fajar Prasetyo mengungkapkan  menghindari munculnya kerawanan itu, kata dia, Polri butuh koordinasi dengan TNI, dan itu sudah dilakukan dalam pengamanan dan me­nga­wal hari pencoblosan tersebut.

Terkait Operasi Mantap Bra­ta 2014, dikatakannya se­bagai antisipasi Polri dari an­caman dan kerawanan pela­ksanaan Pemilu 2014. “Untuk pemilu memang tidak dipatok daerah merah, kuning atau hijau. Polri me­nyikapi tugas pemilu semua daerah sama, hanya ada daerah prioritas utama yakni daerah punya banyak aset vital,l,” ujarnya

Dikatakannya, setiap pesta rakyat pasti punya potensi kerawanan yang bisa menim­bulkan konflik wilayah dan itu bisa terjadi di setiap tahapan Pe­milu. Kerawanan yang terjadi itu bisa berupa pelanggaran pida­na pemilu maupun pidana Umum.

“Guna memproses pelaku pelanggar pidana pemilu, Pol­res Pessel Sumbar sudah meng­efek­tifkan Penegakan Hukum Te­r­padu (Gakumdu). Plda juga meminimalisir ancaman ke­ama­nan pemilu supaya tidak merusak keamanan masya­ra­kat secara luas,” sebutnya

“Personel Polri dan aparat lain harus siap 24 jam untuk amankan Pemilu 2014,  dan personel Polri untuk tetap menjaga netralitas, jangan berpihak da­lam melayani masyarakat demi aman­nya Pemilu 2014,” te­gasnya.(07)