Painan,Februari--Petugas kepolisian yang berÂtugas mengamankan Pemilu 2014 diminta cermat memantau proses pencoblosan hingga penghitungan suara. Sebab, waktu itu dinilai rawan dan krusial untuk terjadinya peÂnyeleÂwengan dan kecurangan.
Kapolres Pesisir Selatan AKBP Toto Fajar Prasetyo mengungkapkan menghindari munculnya kerawanan itu, kata dia, Polri butuh koordinasi dengan TNI, dan itu sudah dilakukan dalam pengamanan dan meÂngaÂwal hari pencoblosan tersebut.
Terkait Operasi Mantap BraÂta 2014, dikatakannya seÂbagai antisipasi Polri dari anÂcaman dan kerawanan pelaÂksanaan Pemilu 2014. “Untuk pemilu memang tidak dipatok daerah merah, kuning atau hijau. Polri meÂnyikapi tugas pemilu semua daerah sama, hanya ada daerah prioritas utama yakni daerah punya banyak aset vital,l,†ujarnya
Dikatakannya, setiap pesta rakyat pasti punya potensi kerawanan yang bisa menimÂbulkan konflik wilayah dan itu bisa terjadi di setiap tahapan PeÂmilu. Kerawanan yang terjadi itu bisa berupa pelanggaran pidaÂna pemilu maupun pidana Umum.
“Guna memproses pelaku pelanggar pidana pemilu, PolÂres Pessel Sumbar sudah mengÂefekÂtifkan Penegakan Hukum TeÂrÂpadu (Gakumdu). Plda juga meminimalisir ancaman keÂamaÂnan pemilu supaya tidak merusak keamanan masyaÂraÂkat secara luas,†sebutnya
“Personel Polri dan aparat lain harus siap 24 jam untuk amankan Pemilu 2014, dan personel Polri untuk tetap menjaga netralitas, jangan berpihak daÂlam melayani masyarakat demi amanÂnya Pemilu 2014,†teÂgasnya.(07)