Painan, Desember--
Nagari Carocok Anau kecamatan Koto XI Tarusan kabupaten Pesisir Selatan ditetapkan sebagai Nagari Adopsi dalam program Adopsi Nagari Miskin (ANAMIS) setelah proses identifikasi dan observasi dilakukan terhadap lima nagari di lima kabupaten se Provinsi Sumatera Barat oleh Tim Pelaksana Program ANAMIS Sumatera Barat.
Pencanangan Program ANAMIS yang disinergikan dengan pencanangan Pos pemberdayaan Masyarakat (Posdaya) di Nagari Carocok Anau, Kecamatan Koto XI Tarusan dilakukan oleh Subiakto Cakrawerdaya mewakili Ketua Dewan Nasional Indonesia Untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) Haryono Suyono, Rabu (28/12).
Program ANAMIS dikatakan sebagai upaya percepatan penuntasan kemiskinan di nagari-nagari miskin dengan identifikasi penetapan nagari adopsi adalah yang memiliki jumlah angka kemiskinan terbanyak dan kebutuhan permodalan masyarakatnya cukup tinggi.
" Ini merupakan upaya mendekatkan masyarakat miskin kepada akses permodalan sehingga masyarakat bisa mendapatkan bantuan modal untuk usaha," kata Subiakto.
Selama ini menurut Subiakto hal paling mendasar dalam persoalan kemiskinan adalah masalah permodalan. Sulitnya masyarakat mendapat akses modal membuat rantai kemiskinan semakin panjang. Melalui program ANAMIS, dunia usaha dan lembaga sosial diarahkan untuk ikut serta melalui CSR sehingga lebih terarah.
Sementara itu Ketua LKKS Sumbar Ny. Hj. Nevi Irwan Prayitno dalam kesempatan yang sama mengatakan ini merupakan langkah gerakan masyarakat dan dunia usaha atau koorporasi dalam menanggulangi kemiskinan dan mewujudkan masyarakat sejahtera.
Ia menegaskan hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan program Anamis adalah faktor kondisi dan faktor risiko dimana lazimnya kemiskinan dikaitkan dengan sektor informal, antara lain dihubungkan dengan pendapatan tidak tetap.
" Masalah ini tidak saja dialami oleh masyarakat di sektor non formal, tetapi juga yang bekerja pada sektor formal dengan penghasilan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar sehingga ketika mereka memiliki anak juga tidak mampu mengantarkannya ke masa depan lebih baik," katanya.
Untuk itu Nevi memandang Anamis adalah sebagai salah satu alternatif penanganan kemiskinan dan membantu pemerintah dalam mempercepat pengentasan kemiskinan. Anamis memiliki jangkauan penanganan yang lebih luas dan cara penanganan yang konferehensif. (05)