Pesisir Selatan 30/10/2018-- Tingginya curah hujan beberapa hari ini mengakibatkan puluhan hektar lahan sawah milik warga kenagarian Kubang Koto Merapak Kecamatan Bayang mengalami gagal panen karena persawahan yang terletak di pinggiran perbukitan ini di landa banjir Selasa (30/10) dini hari sekitar pukul 03.00 wib.
Air dari perbukitan yang bermuatan lumpur dan kayu ini menghantam persawahan yang sebentar lagi akan panen,tidak ada korban jiwa pada kejadian ini. Namun padi telah tertimbun lumpur dan tidak bisa lagi di panen.
Wali nagari Kubang Koto Berapak Kecamatan Bayang Pessel Novriadi,Selasa ( 30/10) mengatakan, peristiwa banjir bandang ini dipicu tingginya curah hujan yang terjadi semalam suntuk, kondisi ini mengundang air bah dari daerah perbukitan, bahkan mengakibatkan padi tertimbun pasir dan lumpur, kerugian masyarakat di perkirakan mencapai ratus juta rupiah.
Banjir bandang tersebut juga merusak jaringan irigasi dan Kepala Bandar sebagai pusat pendistribusian air menuju lahan pertanian masyarakat,kondisi ini membutuhkan perbaikan agar para petani tidak terkendala dalam masalah pasokan air untuk kebutuhan tanaman padi, ulasnya
"Kita telah laporkan kejadian ini ke pihak kecamatan untuk bisa diambil tindakan ," ujarnya
Salah seorang petani nagari Kubang Anis (51) mengatakan, masyarakat saat ini mengalami kerugian yang cukup besar, peristiwa ini memberikan dampak buruk terhadap perekonomian keluarga, seklama ini hasil produksi sawah merupakan andalan ekonomi masyarakat, bahkan sebagai tulang punggung kehidupan, dengan tertimbunnya padi siap panen ini masyarakat kehilangan mata rantai kehidupan, terutama bagi anggota kelompok tani di wilayah nagari Kubang Koto Berapak .
Dijelaskannya sawah masyarakat yang rusak tersebut tergabung dari 6 kelompok tani di wilayah Kubang Koto Berapak lokasinya dekat dari daerah perbukitan, peristiwa yang seperti ini belum pernah terjadi. (07)