• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

28 April 2014

476 kali dibaca

Reklamasi Pantai Luhung Berlanjut Atasi Abrasi Pantai

Painan, April ----

Kerusakan pantai akibat abrasi pantai terus saja terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, namun kondisi anggaran yang terbatas menjadi kendala untuk bisa mengatasi kondisi tersebut. Padahal banyak kawasan pantai yang ada di Pesisir Selatan yang kondisinya sangat kritis sekali.

Jika tidak segera diatasi akan semakin banyak lahan dan pemukiman warga yang terancam akibat abrasi tersebut. Kawasan pantai yang kondisinya kritis seperti dikawasan pantai Batu Kalang Tarusan, Kawasan Pantai Sungai Pinang Tarusan, Luhung Pasar Baru Bayang, Muaro Painan, Batang Kapas, Surantih dan beberapa kawasan lainnya.

Sekretaris  Dinas Prasarana Sumber Daya Air (PSDA) Zul Arzil mengungkapkan Pessel tidak mampu untuk melakukan reklamasi pantai dan membuat pengaman pantai yang permanen untuk antasi abrasi pantai tersebut, sebab untuk pengerjaannya membutuhkan biaya yang alokasinya mencapai puluhan milyar.

Khusus untuk kawasan pantai Luhung Pasar Baru Kecamatan Bayang perbangunan batu jety secara permanen masih dilanjutkan, dimana pada tahun 2013 lalu sekitar 14 milyar anggaran telah dialokasi untuk membangun pengaman pantai berupa jety sepanjang 1,5 KM .

Dan untuk tahun 2014 juga akan dilanjutkan pembangunannya hingga mencapai arah Api Api Bayang dan arah SMK Kelautan Painan dengan alokasi anggaran sekitar Rp 54 milyar. Dimana tahap pertama dialokasi Rp 14 milyar dan akan ditambah sekitar Rp 40 milyar.

"Jadi jika dihitung sekitar Rp 68 milyar anggaran yang disedot untuk mengatasi abrasi Kawasan Pantai Luhung dan ini sangat besar sekali dan itu bersumber dari dana APBN. Maka pantas saja jika daerah mengalami kesulitan mengatasi abrasi pantai lainnya," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, pembangunan pengaman pantai bisa membuat rasa aman bagi masyarakat karena selama ini masyarakat daerah Luhung ini sudah lama dihantui rasa was was setiap gelombang tinggi. Setidaknya sudah lebih ratusan rumah rumah warga yang rusak, hanyut dan terban kelaut dan sekitar 100 kk terancam. Ditambah jarak laut dengan jalan  Nasional hanya sekitar 20 meter, jadi tidak segera diatasi selain pemukiman warga yang terancam jalan nasional juga akan terancam, padahal Pessel hanya memiliki jalan satu poros tidak ada lagi jalan artenatif lainnya.

"Kita akan terus berupaya agar semua itu bisa diatasi termasuk beberapa kawasan sungai yang juga butuh segera untuk dinormalisasi segera," ujarnya.

Seperti diketahui selain kawasan pantai yang kondisinya kritis beberapa kawasan  sungai juga membutuhkan perbaikan untuk segera dinormalisasi. Dimana Setiap kali musim hujan, sungai tersebut meluap  karena tidak sanggup menahan debit air yang masuk akibatnya merendam perumahan penduduk dan fasilitas umum lain yang berada sekitar sungai.

Delapan sungai itu yang butuh penanganan segera adalah, Batang Tarusan (Kecamatan Koto XI Tarusan), Batang Bayang (Bayang), Batang Jalamu (Batang Kapas), Batang Lengayang (Lengayang) dan Batang Gambir (Basa Ampek Balai Tapan), Sungai Liku (Ranah Pesisir), Surantih (Sutera) dan Batang Air Haji (Linggo Sari Baganti). (07)