Pesisir Selatan--Cukup luasnya potensi pengembangan tanaman gambir di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), menjadi salah satu alasan daerah itu membutuhkan investor yang bergerak pada usaha pengelolaan getah gambir. Dikatakan demikian, sebab potensinya mencapai 14.313 hektare.
Berdasarkan luas itu pula, sehingga produksi gambir Pessel sangat melimpah dan butuh pengelolaan secara maksimal di dalam daerah.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMP2TSP) Pessel, Suardi S, Selasa (3/9).
Diungkapkanya bahwa daerah itu memang membuka peluang bagi pemilik modal yang ingin berinvestasi di bidang pengelolaan getah gambir.
"Karena melimpahnya produksi komoditi getah gambir di daerah ini, maka Pessel membuka peluang bagi investor baik dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi mengolah getah gambir ini," katanya.
Dijelaskanya bahwa dari potensi pengembangan seluas 45 ribu hektare, yang telah dikembangkan oleh masyarakat Pessel untuk menanam tanaman gambir ini telah mencapai 14.313 hektare.
"Luas ini diyakini akan terus bertambah seiring perjalanan waktu, serta luasnya potensi yang dimiliki" jelasnya.
Ditambahkanya bahwa dari usaha yang dilakuan petani gambir di daerah itu, hasil produksi yang didapatkan juga stabil. Selama tahun 2018 tercatat hasil produksi gambir mencapai 6.998 ton.
Suardi menjelaskan bahwa kehadiran investor di daerah itu, akan memberikan dampak yang saling menguntungkan baik bagi petani maupun pengusaha.
"Dengan ketersediaan bahan baku yang melimpah, perusahaan pengelola gambir akan bisa beroprasi secara berkesinambungan tanpa terputus bahan baku. Sedangkan di pihak petani akan bisa pula menjual hasil panenya dengan harga lebih bersaing. Sebab antara pengusaha dan petani sudah sama-sama memiliki nilai tawar," tutupnya. (05)