• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

20 Mei 2014

347 kali dibaca

Tingkat Kelulusan Pessel Meningkat

Painan,Mei 2014.   

Peringkat kelulusan tingkat SMA/MA/SMK untuk Kabupaten Pesisir Selatan untuk tahun 2014 meningkat dari tahun 2013 dari siswa yang ikut Ujian Nasional (UN) tahun 2014 sebanyaik 6820 siswa Pessel menduduki kelulusan peringkat 9 padahal tahun 2013 peringkat 14.Dengan jumlah siswa yang tidak lulus 41 orang

Untuk tingkat SMA/MA jurusan IPA jumlah siswa yang ikut ujian 2678 siswa yang tidak lulus 5 siswa dengan NA 74,4 dan rata ratanya 67.15 dan menduduki peringkat ke lima di Sumbar. Untuk jurusan IPS dari yang ikut 2420 siswa yang tidak lulus 12 siswa dengan NA 70.58 dengan rata rata 61.52 menduduki peringkat ke 3 di Sumbar. Sedangkan untuk jurusan keagamaan dengan peserta ujian 147 siswa yang tidak lulus hanya 3 siswa dengan NA 67,7 dengan rata rata  56,3 dan menduduki peringkat ke 9 di Sumbar.

Untuk tingkat kelulusan SMK Pessel jumlah siswa yang tidak lulus mencapai 21 siswa dari jumlah siswa yang  ikut 1575 siswa NA 63,6 dan menduduki peringkat ke 18 di Sumbar.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Selatan Suryani mengungkapkan tingkat kelulusan siswa yang mengikuti ujian UN pada tahun 2014 ini jauh meningkat. Hal ini bisa dilihat dari presentase nilai kelulusan SMA/MA mencapai 99,61 dan  SMK presentasenya mencapai 98,67.

"Kita cukup bangga sebab kululusan siswa kita meningkat apalagi untuk Tingkat SMA, untuk jurusan IPA lulus 100 % sebab 5 orang siswa yang tidak lulus itu adalah siswa dari MA begitu juga untuk jurusan IPS dari 12 siswa yang tidak lulus hanya 2 yang berasal dari SMA dan 10 lagi berasal dari MA," ujarnya

Ditambahkannya, jika dibandingkan dengan tahun 2013 lalu jumlah siswa SMA/MA yang tidak lulus mencapai 32 siswa dari 4314 siswa yang ikut UN dan SMK sebanyak 5 orang dari jumlah siswa yang ikut ujian 1561 siswa. Dimana presentase kelulusan 99,22 % dan menduduki urutan ke 14  di Sumbar.

Suryani mengakui jumlah siswa SMK yang tidak lulus pada tahun 2014 meningkat dari tahun 2013 hanya sebanyak 5 orang  menjadi 21 orang semua itu disebabkan karena kekurangan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah kejuruan tersebut.(07)