• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Wabup Risnaldi Paparkan Program Nagari Pandai dan Mangaji di Konferensi Pendidikan Indonesia 2025

14 Mei 2025

166 kali dibaca

Wabup Risnaldi Paparkan Program Nagari Pandai dan Mangaji di Konferensi Pendidikan Indonesia 2025

Pesisir Selatan– Wakil Bupati Pesisir Selatan Risnaldi Ibrahim menjadi salah satu narasumber dalam Konferensi Pendidikan Indonesia 2025 yang digelar pada 14–15 Mei 2025 di Auditorium Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Jalan Gatot Subroto No. Kav. 40–41, Kuningan, Jakarta Selatan.

Dalam forum nasional ini, Risnaldi membawakan materi berjudul “Transformasi Pendidikan di Kabupaten Pesisir Selatan: Integrasi Kebijakan yang Berkelanjutan”. 

Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemangku kepentingan—baik pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha, maupun lembaga pendidikan—dalam meningkatkan mutu dan daya saing pendidikan secara berkelanjutan.

Lebih lanjut, Risnaldi menjelaskan bahwa kebijakan pendidikan di Pesisir Selatan dirancang sejalan dengan visi pembangunan daerah, yakni “Pesisir Selatan Maju, Tumbuh dan Berkelanjutan”. 

Visi ini diwujudkan dalam sejumlah misi, salah satunya adalah misi kedua: “Pesisir Selatan Cerdas dan Berakhlak”.

Menurut Risnaldi, misi ini tidak hanya sekadar slogan, melainkan diterjemahkan ke dalam strategi nyata yang menyentuh langsung masyarakat. 

Salah satu strateginya adalah dengan mendorong pemerataan akses pendidikan hingga ke nagari-nagari, sekaligus meningkatkan kualitas dan efektivitas layanan pendidikan. 

 

Untuk mewujudkan itu, kata dia, Pemkab Pesisir Selatan juga membangun pondasi pendidikan yang kuat melalui dua program unggulan: Nagari Pandai dan Nagari Mangaji.

Ia menerangkan, Program Nagari Pandai dirancang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan mampu bersaing di tingkat lokal, nasional, bahkan global.

Program ini mencakup pembangunan dan peningkatan fasilitas sekolah, pelatihan keterampilan bagi pemuda dan tenaga kerja, serta pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi dan kurang mampu.

Selain itu, Pemkab juga mendorong pendidikan vokasi dan pelatihan berbasis industri agar generasi muda lebih siap menghadapi dinamika dunia kerja yang terus berkembang. 

“Kami ingin menciptakan nagari-nagari yang tidak hanya melek pendidikan, tapi juga produktif dan mandiri,” ujar Risnaldi.

Sementara itu, Nagari Mangaji menjadi sarana penguatan nilai-nilai keagamaan dan pelestarian budaya Minangkabau yang berlandaskan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Program ini mencakup penguatan pendidikan agama, renovasi dan pembangunan tempat ibadah, serta penyelenggaraan kegiatan keagamaan secara rutin di nagari-nagari.

Tak hanya itu, pelestarian budaya lokal—seperti seni tradisi, bahasa daerah, dan adat istiadat—juga menjadi bagian tak terpisahkan dari program ini. 

“Kami ingin mencetak generasi yang tidak hanya pintar, tetapi juga berakhlak mulia dan bangga dengan identitas budayanya,” tegasnya.

Kehadiran Risnaldi dalam forum ini disambut positif oleh peserta dari berbagai daerah. Program Nagari Pandai dan Nagari Mangaji dinilai sebagai contoh nyata bagaimana pendekatan lokal bisa memberi solusi konkret dalam menghadapi tantangan pendidikan nasional.

Peserta konferensi berasal dari kalangan pegiat pendidikan, pemangku kebijakan daerah, serta masyarakat umum yang peduli terhadap isu pendidikan. 

Partisipasi aktif Wakil Bupati Pesisir Selatan Risnaldi Ibrahim menjadi wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dalam mendukung transformasi pendidikan nasional yang kolaboratif dan berkeadilan