Pesisir Selatan-Karena tergolong pada daerah yang memiliki potensi besar terhadap berbagai ancaman bencana, pemerintah daerah kabupaten (Pemdakab) Pesisir Selatan (Pessel), mensikapinya dengan pemetaan wilayah.
Langkah itu dilakukan agar kesiapsiagaan masyarakat yang pemukimanya masuk pada kategori zona merah rawan bencana, semakin meningkat.
Demikian disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Pessel, Rusma Yul Anwar Rabu (21/8) kepada penulis pesisirselatan.go.id.
Dikatakanya bahwa sebagian besar wilayah di Pessel memang rentan terkena bencana, terutama sekali bencana banjir dan tanah longsor.
Agar ancaman itu tidak menimbulkan kepanikan bagi masyarakat, maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel dengan berbagai pihak terkait, diharapkan supaya lebih memaksimalkan kegiatan simulasi bencana.
"Sebab melalui simulasi itu, masyarakat akan memiliki penambahan pengetahuan dalam menghadapi bencana baik sebelum maupun sesudah," katanya.
Dijelaskanya bahwa karakteristik wilayah yang terdiri dari dataran rendah, perbukitan dan Daerah Aliran Sungai (DAS), membuat potensi bencana banjir dan tanah longsor menjadi tinggi. Belum lagi gempa yang dipredisksi berpotensi tsunami.
"Berdasarkan kondisi itu, sehingga simulasi berbagai bencana sebagai mana disebutkan itu, perlu dilakukan dan lebih ditingkatkan lagi," ucapnya.
Dia menambahkan 15 kecamatan yang ada di daerah itu, semuanya rawan terkena bencana banjir dan tanah longsor.
Kondisi itu memang berdasarkan pada tofografi Pessel yang memiliki banyak aliran sungai dengan kemiringan yang tajam, serta berhulu di sepanjang kawasan Bukit Barisan (BB).
"Bencana banjir akan terjadi ketika intensitas hujan yang cukup deras terjadi lebih dari 6 jam. Bila kondisi itu terjadi, maka kepada masyarakat yang tinggal di zona merah rawan banjir diminta untuk lebih dini melakukan upaya penyelamatan. Terutama sekali terhadap keselamatan jiwa," pintanya.
Ditambahkanya bahwa kecamatan yang selalu menjadi langganan banjir di daerah itu adalah Kecamatan Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batang Kapas, Sutera, Lengayang, Ranahpesisir, Linggo Sari Baganti, Airpura, Pancungsoal, Basa Ampek Balai Tapan, Ranah IV Hulu Tapan, Lunang dan Silaut.
"Berdasarkan hal itu, sehingga hanya satu kecamatan yang tergolong aman dari banjir, yakni Kecamatan Bayang Utara. Walau dari ancaman bencana banjir kecamatan ini tergolong aman, tapi ancaman bencana tanah longsor, cukup tinggi. Sebab secara tofografi, kecamatan ini berada di daerah ketinggian yang sebagai besar pemukiman warganya di lereng perbukitan," ungkapnya.
"Karena berbagai ancaman bencana itu, sehingga BPBD Pessel diminta untuk melakukan pemetaan potensi bencana. Baik yang masuk pada zona merah banjir, tanah longsor, abrasi dan lainya," tutup wabup. (05)