Warga Amping Parak Budidayakan Ikan Nila Dengan Keramba Jaring Apung
Painan, Februari 2013.
Warga Amping Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan membudidayakan ikan nila dengan sistem keramba jaring apung. Usaha budidaya ikan nila tersebut telah diusahakan warga setempat semenjak dua tahun terakhir.
Hendra (38) salah seorang petani ikan menyebutkan, dibukanya usaha ini disebabkan potensi Muara Amping Parak sangat memungkinkan untuk usaha itu. Muara Amping Parak memiliki luas sekitar 25 hektar dan hanya sebagian kecil dari kawasan itu yang dapat dimanfaatkan.
"Kegiatan ini telah dimulai oleh masyarakat disini semenjak beberapa tahun lalu. Awalnya hanya ada satu unit keramba jaring apung yang dibuat warga," katanya.
Namun menurut Hendra, setelah melihat perkembangan ikan yang diusahakan, maka sejumlah warga lainnya tertarik untuk ikut mengusahakan ikan keramba jaring apung tersebut. Sebagian diantara mereka bergabung dalam kelompok kelompok petani ikan nila.
"Kamipun membentuk kelompok, sehingga secara bersama sama mampu menjalankan roda usaha. Ada pembagian pembagian tugas disana. Satu unit keramba dapat dibagi menjadi sepuluh kotak. Pada masing masing kotak dapat menampung anak ikan. Semuanya di kelola melalui anggota yang tergabung di kelompok," katanya.
Disebutkannya, tingkat kematian ikan saat perawatan tergolong kecil, dimana kematian ikan hanya sebesar satu persen saja. Hal itu terjadi akibat perbuahan cuaca dan perubahan arus di Muara Amping Parak.
"Kami hanya memelihara sekitar tiga bulan, setelah itu ikan dapat kami panen. Sementara pemasaran hasil panen tidak ada kendala, soalnya di Pesisir Selatan banyak pedagang ikan yang siap menampung hasil," katanya.
Sementara itu Kabid Budidaya Perikanan Darat Dinas Perikanan dan Kelautan Pesisir Selatan Zaitul Ikhlas menyebutkan, pemerintah mendorong warga yang mengusahakan ikan budidaya.
"Bahkan pemerintah ikut membantu petani ikan dengan penyediaan bibit, pakan dan peralatan usaha lainnya," kata Zaitul.(09)