• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

06 Maret 2019

395 kali dibaca

Warga Diminta Waspada, Delapan Kecamatan Rawan Banjir dan Longsor di Pessel

Pesisir Selatan, 6 Maret 2019--Tidak menentunya kondisi cuaca sebagaimana telihat sejak beberapa hari terakhir di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), harus disikapi dengan kewaspadaan.

Upaya itu bertujuan agar ancaman bencana yang dikuatirkan, tidak menimbulkan dampak korban bagi masyarakat. Sebab warga yang tinggal atau berdomisili disekitar kawasan rawan longsor, mencapai 20 persen dari total jumlah penduduk yang saat ini telah berjumlah sebanyak 546 ribu jiwa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Herman Budiarto mengatakan kepada pesisirselatan.go.id Rabu (6/3) bahwa Pessel yang secara topografi memanjang dari utara hingga selatan dengan garis pantai mencapai 234,5 kilometer.

" Agar ancaman bencana yang ditakutkan atau dikuatirkan itu tidak menimbulkan dampak korban jiwa. Maka kepada masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya. Sebab kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini, bisa saja jadi ancaman sebagaimana dikuatirkan itu terjadi," katanya.

Diungkapkanya bahwa dari 15 kecamatan yang ada di Pessel, ancaman bencana longsor paling tinggi terdapat di Kecamatan Bayang Utara.
Sebab di dikecamatan itu, bisa dikatakan 85 persen penduduknya tinggal di lereng perbukitan dengan kemiringan diatas 45 derajat.

" Disusul kecamatan Koto XI Tarusan, IV Jurai, Batang kapas, Lengayang, Ranahpesisir, Ranah IV Hulu dan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan," jelasnya.

Dikatakanya bahwa pada delapan kecamatan itu, bencana longsor akibat hujan deras selalu terjadi setiap tahunnya.

" Karena tingginya ancaman, sehingga kepada warga yang pemukimannya persis berada di lereng perbukitan dengan kemiringan di atas 45 derajat, diminta untuk meninggalkan rumah jika hujan deras terjadi," ingatnya.  

Dia menambahkan bahwa imbauan dan ketegasan itu tidak saja disampaikanya secara lisan, tapi juga secara tertulis kepada para walinagari melalui masing-masing camat.  

Dijelaskanya bahwa selain bencana longsor, ancaman bencana banjir juga sangat tinggi mengamcam keselamatan jiwa warga di daerah itu.
Sebab daerah yang berhulu sungai di kawasan Bukit Barisan itu, rata-rata memiliki arus sungai yang deras akibat tingginya tingkat kemiringan.

" Tingginya kemiringan sungai otomatis membuat arusnya menjadi deras. Kondisi ini menjadi penyebab banjir bandang bisa muncul secara tiba-tiba. Makanya ini perlu diwaspadai," ungkapnya.

Beranjak dari kondisi dan ancaman itu, Kepala BPBD Pessel menghimbau kepada warga yang bermukim dilereng bukit dan didekat pinggir sungai supaya juga waspada.

" Terutama sekali bila hujan deras berlangsung cukup lama atau lebih dari empat jam," tutupnya. (05)