Painan,Mei--Masyarakat Pesisir Selatan yang tinggal disepanjang
pesisir pantai, berharap perhatian pemerintah untuk segera melakukan
penanganan terhadap ancaman abrasi pantai dan gelombang pasang yang
terjadi sejak sepekan terakhir. Harapan itu, agar tidak terjadi
bertambahnya korban bagi masyarakat, baik harta maupun nyawa manusia
yang tinggal disepanjang pesisir pantai.
Penanganan pemerintah untuk mengatasi hantaman ombak ini ke rumah masyarakat sangat kami harapkan secepatnya. Ini mengingat telah mulainya jatuh korban satu-persatu akibat hantaman gelombang yang
terjadi hampir sepekan ini. Korban ini akan terus bertambah jika pemerintah masih belum melakukan penanganan, ungkap Armen 34 warga
Luhung Kecamatan Bayang.
Menurutnya,masyarakat sekitar yang tinggal di pesisir pantai tidak lagi merasa tenang sejak mulainya cuaca buruk yang mengakibatkan terjadinya gelombang tinggi. Setiap malam tidurnya terus saja terusik
dengan rasa ketakutan oleh ancaman bahaya dari gelombang yang akan menerjang rumahnya.
Untuk mengatasi terjangan ombak yang selalu mengintai rumah penduduk dan nyawa masyarakat disana, masyarakat setempat telah melakukan gotong-royong dengan memasang pengaman seadanya. Disepanjang pantai dekat rumah masyarakat disusun karungkarung plastik berisi pasir.
Namun barang itu tidak mampu menahan terjangan ombak yang semakin besar dan tinggi.
"Kini kami tidak bisa lagi berbuat banyak, sebab bantuan karung berisi pasir yang ditempatkan dekat pondasi bagian belakang rumah sebagai penahan ombak tidak mampu bertahan lama, bahkan sebagian karung itu ikut terseret ombak," tambahnya
Senada disampaikan Walinagari Sei Pinang Mizar menurutnya penanganan segera mesti dilakukan diantaranyua dengan dibangun batu bronjong pemecah ombak di pesisir pantai setempat.Sebab jika kondisi ini dibiarkan, bukan mustahil kawasan pantai yang terkena abrasi satu atau dua tahun kedepan akan semakin luas. Untuk itu, langkah-langkah
penanggulangan dari pemerintah sangatlah diharapkan.
“Langkah penanggulangan dapat juga dengan memasang beronjong pemecah ombak pada sejumlah pesisir pantai yang terkena abrasi, namun padat pemukiman penduduk,” katanya.
Warga sangat mengharapkan kedepan melalui dinas terkait, dapat memperhatikan kondisi ini. Agar abrasi di pesisir pantai tidak terus terjadi,” harapnya
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel Doni Gusrizal mengungkapkan Alokasi anggaran dalam APBD Pessel tidak mampu mengantisipasi abrasi pantai yang mengancam di .
"Ancaman abrasi pantai yang terjadi di sejumlah titik pesisir pantai tidak akan mampu diantisipasi dengan dana yang minim itu.daerah tidak mampu memperbaiki akibat keterbatasan anggaran.
Pemerintah mungkin bisa membangun tanggul, Karena itu hanya bisa berharap agar suntikan dana dari provinsi dan pusat.Oleh karena itu ia meminta, pemerintah tingkat pusat harus membantu daerah ini mengantisipasi abrasi pantai yang terjadi di wilayahnya jangan
sampai menimbulkan dampak yang lebih parah kepada lingkungan dan masyarakat.
"Sesungguhnya kerugian yang ditimbulkan abrasi pantai bukan hanya karena ribuan penduduk yang terancam kehilangan tempat tinggal, tetapi dampak lainnya seperti kerusakan habitat lingkungan di pesisir
pantai daerah ini akibat abrasi, itu yang tak terhitung nilainya,"katanya.
Seperti diketahui Kabupaten Pessel sepekan lalu abrasi pantai telah merusak setidaknya 7 unit rumah warga dibeberapa wilayah yaitu 6 unit rumah rusak di Kenagarian Sei Pinang Kecamatan Koto XI Tarusan, Puluhan Rumah terancam ambruk di Pantai Luhung Kenagarian pasar Baru Bayang dan satu unit rumah rusak berat di kawasan Pantai Cerocok kendati peristiwa itu tidak ada korban jiwa namun kerugian sangat besar.(07)(07)