Painan, Januari 2013
Warga Nagari Mandeh, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat masih tergantung pada transportasi laut (kapal). Hal itu seperti terlihat pada saat puluhan warga menumpang perahu kayu bermesin dari Nagari Carocok Anau Ampang Pulai Tarusan, kemarin.
Ujang (35) warga Mandeh yang setiap minggu ke Tarusan untuk membeli Sembako kepasar, mengatakan, bahwa di Nagari Mandeh hanya ada transportasi laut, transportasi darat hanya sekitar beberapa orang, itupun milik pribadi seperti sepeda motor dan tidak untuk mengangkut penumpang (ojek).
Jalur darat sekitar 10 kilometer yang terbentang dari persimpangan Nagari Carocok Anau Ampang Pulai menuju Nagari Mandeh relatif tidak bisa dipergunakan pada hari itu karena hujan deras.
Kondisi jalan yang rusak berat dengan permukaan jalan licin pada kondisi perbukitan dengan kultur naik turun curam membuat jalur darat tidak mungkin dilalui tanpa kendaraan khusus dengan penggerak empat roda.
Perahu kayu bermesin melayani kebutuhan transportasi warga Mandeh menuju Nagari Carocok Anau Ampang Pulai dengan rute pergi pulang setidaknya sekali dalam sehari. Hal serupa juga relatif mesti dialami warga Nagari Sungai Nyalo Mudik Aie yang bertetangga dengan Nagari Mandeh.(03)