Warga Pessel Di Zona Merah Butuh Lebih Banyak shelter
Painan, Januari 2013
Sekitar 14 ribuan warganya bermukim Zona Mrah atau disepanjang garis pantai yang rawan terhadap ancaman bencana tsunami dan gelombang laut di Kabupaten Pesisir Selatan ,karena itu dibutuhkan setidaknya 97 shelter untuk evakuasi bencana jika bencana itu datang.
"Pemukiman warga itu sangat berdekatan dengan pinggir pantai sekitar 100 - 500 meter maka kebutuhan akan sarana dan prasarana kebencanaan itu sangat mendesak bagi warga demi keselamatan mereka,"Ujar Kepala Badan Penangunglangan Bencana Daerah (BPBD) Doni Gusrizal
Menurutnya pada tahun 2013 direncanakan akan dibangun 9 hingga 10 shelter dengan alokasi dana sekitar Rp 43 milyar dari BNPB Pusat.Dari banyaknya kebutuhan akan shelter di Pessel ,telah dilakukan survei kembali mana daerah yang benar benar prioritas akan dibangun shelter saat ini mengingat keterbatasan anggaran yang ada.
"Untuk membangun 1 unit shelter dibutuhkan anggaran sekitar Rp 4 minyar lebih,jadi dengan rencana anggaran Rp 43 milyar maka akan mampu membangun shelter sekitar 9-10 unit," ujarnya.
Selain shelter di Pessel juga akan dibangun beberapa prioritas pembangunan diantaranya penguatan rantai peringatan dini tsunami(Early Warning System) rencana anggaran Rp1,2 milyar, pembangunan Pusdalops untuk gudang logistik rencana anggaran Rp 3,6 milar.
"Semua rencana anggaran itu sedang dibahas oleh DPR RI,karena semua itu adalah usulan dari BNPB untuk Pessel,kita berharap keinginan dan harapan kita ini mampu direspon positif oleh DPR RI mengingat kerawanan akan bencana selalu mengancam masyarakat kita," ujarnya lagi.
Ditambahkannya,pembangunan shelter yang dibangun nantinya akan dilakukan pembangunan bangunan baru yang nantinya akan berfungsi ganda seperti mesjid,sekolah,gedung pemerintahan.Dan pengerjaannya dilakukan oleh PU Provinsi.
"Kita hanya menerima bangunan itu saja nantinya,sebab survei ulang akan dilakukan oleh Perguruan Tinggi(Unand) dan pengerjaan dilakukan oleh PU Provinsi sebab guna membangun shelter diperlukan bangunan yang memang benar benar tahan gempa dan terjangan tsunami," ungkapnya lagi
Dijelaskannya daerah pessel yang berada dizona merah itu berada di 10 dari 12 Kecamatan yang ada di Pessel yang jarak pemukiman mereka hanya berjarak hanya dua sampai lima kilometer dari garis pantai.
Sepuluh kecamatan itu, Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batang Kapas, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Pancung Soal dan Lunang Silaut. Sedangkan dua kecamatan dianggap aman dari tsunami karena jaraknya jauh dari pinggir pantai yakni Bayang Utara dan Basa Ampek Balai Tapan.
"Warga yang bermukim didaerah tersebut mayoritas dikalangan masyarakat nelayan tepi yang seharinya berusaha menangkap ikan sebagai mata pencaharian kehidupan mereka.," ujarnya
Selain itu, beberapa ruas jalan kabupaten yang dapat difungsikan sebagai jalur evakuasi masih berada dalam kondisi rusak dan butuh peningkatan serta pemeliharaan. Karena itu keberadaan jalur evakuasi sangat penting guna memperlancar upaya penyelamatan warga jika terjadi gempa besar yang berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
"Pemerintah Pessel terus menggiatkan sosialisasi kepada warga agar kesiagaan terhadap bahaya bencana bisa diketahui oleh warga, disamping itu peranan swasta dan masyarakat akan keperduliannya membangun shelter guna diharapkan sebab kebencanaan buka hanya tangungjawab pemerintah namun semua pihak" akhirnya. (07)