Painan, Februari ----
Sekitar 400 kepala keluarga masyarakat Kenagarian (Desa Adat) Salido, Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan membutuhkan kelanjutan pembangunan embung Lubuk Agung Nagari (Desa Adat) Salido dan jaringan irigasi untuk mengairi 200-an hektar lahan sawah didaerah itu. Kami sangat mengharapkan kelanjutan pembangunan embung ini dan jaringan irigasi, sehingga lahan sawah disini dapat bermanfaat maksimal untuk menanam padi, kata pemuka masyarakat Salido, Aprinal Tanjung di Painan, kemarin.
Sekitar 200-an hektar lahan sawah itu hingga kini belum dapat bermanfaat maksimal bagi petani untuk menanam padi karena keterbatasan air ke lahan tersebut. Hingga kini lahan sawah yang luasnya mencapai 200-an hektar itu hanya dapat ditanam padi satu kali dalam setahun karena ketersediaan air, hanya mengharapkan hujan turun dari langit, atau lahan tersebut masih tadah hujan.
Menurut Aprinal, pembangunan embung tersebut sudah dimulai sejak tahun 2006 lalu, saat itu dirinya (Aprinal) menjabat sebagai Wali Nagari (kepala desa adat) Salido yang dibiayai oleh APBD kabupaten dengan nilai Rp4,5 miliar. Namun, pembangunan hanya berlangsung pada satu tahun itu saja karena pemerintah tidak lagi mengalokasikan anggaran baik pada APBD maupun dari sumber lainnya yang menyebabkan embung tersebut terbengkalai hingga kini.
Jika pembangunan embung tersebut selesai maka produksi padi petani pada lahan seluas 200-an hektare itu akan meningkat dua kali lipat dari saat ini, sebab petani sudah bisa menanam padi dua kali setahun. Kesulitan pengairan akibat embung belum selesai ini berdampak buruk terhadap peningkatan ekonomi masyarakat petani setempat. Sebagian sawah di nagari setempat hanya bisa ditanami padi sekali dalam setahun, akibatnya produksi padi belum dapat ditingkatkan, ujar Aprinal Tanjung.
Aprinal berharap tidak saja kepada pemerintah kabupaten, namun hingga Pusat, agar memberi perhatian khusus kepada masyarakat di nagari itu untuk mengalokasikan anggaran sesuai kebutuhan untuk melanjutkan pembangunan embung dan jaringan irigasi tersebut sehingga ada peningkatan kehidupan masyarakat terutama bidang ekonomi.
Embung Lubuk Agung, jelasnya, akan digunakan untuk mengairi sekitar 200 hektare sawah petani, serta untuk penyediaan air baku bagi masyarakat sekitar. Penyediaan air ke lahan sawah masyarakat disini tidak selesai dengan pembangunan embung semata tetapi juga sangat dibutuhkan adanya ketersedian jaringan irigasi.(04)Â