• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

07 Januari 2013

421 kali dibaca

Warga Sulit Direlokasi Ketempat Aman Bencana

Painan, Januari 2013


Ancaman bencana yang selalu mengintai masyarakat yang berada dizona merah rawan bencana yang kerap terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan memang didasari oleh topografi daerah ini yang banyak memiliki tebingan, ini harus menjadi konsekuensi warga yang tinggal di zona merah itu.

Daerah rawan bencana yang dipetakan Pemkab Pessel meliputi bencana longsor, abrasi, dan bencana banjir. Bencana longsor mengintai warga yang tinggal di bawah tebingan tanah, sedangkan banjir mengancam warga yang tinggal di bantaran sungai yang banyak melintas Pessel. Ironisnya, pemukiman warga yang berada di daerah rawan bencana pun cukup padat.

Kepala Badan Penangunglangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel Doni Gusrizal mengatakan pemkab selalu berusaha melakukan langkah-langkah antisipasi terkait daerah rawan bencana ini."Kita selalu melakukan antisipasi untuk hal tersebut. Pembangunan selalu diarahkan kedaerah rawan bencana rawan longsor dan padat penduduk ini," jelasnya.

Terkait masalah relokasi terhadap warga yang berada di daerah rawan bencana, Doni mengatakan upaya tersebut memang sudah dilakukan namun banyak kendala terkait relokasi warga ini. Terlebih jumlah warga yang tinggal di wilayah rawan bencana cukup banyak, sangat sulit bila harus semuanya direlokasi.

"Kita sudah menawarkan relokasi kepada warga. Namun relokasi tidak semudah itu bisa dilakukan. Kendala utama adalah tentu saja dana yang dibutuhkan sangat besar dan tempat relokasi pun harus besar pula. Belum lagi, tidak sedikit warga yang menolak direlokasi meski mereka berada di daerah yang sangat rawan bencana," paparnya.

Ketika terjadi bencana tanah longsor di daerah yang rawan bencana, pemkab selalu menawarkan bantuan kepada warga untuk biaya relokasi. Tetapi tidak sedikit pula warga yang menolak.

"Setiap bencana terjadi, kita selalu menawarkan relokasi. Bahkan, kita tawarkan warga tidak lagi menempati daerah rawan longsor sebagai tempat bermukim,namun itu sulit" lanjutnya

Pembangunan sarana dan prasarana terus dilakukan untuk mengantisipasi bencana tanah longsor terjadi. Langkah ini merupakan bentuk tindakan nyata dalam keseriusan menangani bencana tanah longsor yang selalu mengintai warga

"Intinya segala upaya pasti kita lakukan untuk meminimalisasi korban bila bencana tanah longsor, banjir terjadi. Toh, topografi Pessel memang berupa tebingan," sebutnya

Dijelaskannya,ada sekitar 16 ribu warga yang berada di zona merah bencana baik itu di pinggiran tebing, sungai dan pantai.warga itu tersebar di 15 kecamatan yang ada .(07