• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

24 April 2012

601 kali dibaca

Warga Sungai Bungin Harapkan Perbaikan Jembatan

Painan, April ----

Upaya Kabupaten Pesisir Selatan untuk bisa keluar dari ketinggalan pada tahun 2012 masih sulit, karena hingga kini masih ada 78 daerah ini yang masih digolongan sebagai daerah tertinggal. Rata - rata daerah tertinggal ini masih belum mendapatkan jaringan listrik dan banyak sarana infratruktur guna mendukung aktifitas warga tidak tersedia. Bahkan semenjak banjir bandang yang melanda daerah ini pada awal November lalu daerah tertinggal itu semakin terisolir dari daerah luar.

Seperti yang terjadi di Kampung Bungin Kenagarian Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas, Jembatan semi permanen putus akibat banjir 3 November 2011 perlu dibangun kembali. Padahal, jembatan itu adalah akses satu-satunya bagi warga untuk mengangkut hasil perikanan dan anak-anak sekolah. 

Kami minta pemerintah daerah membangun jembatan permanen untuk memperlancar mobilisasi hasil produksi perikanan, pertanian dan anak-anak pergi ke sekolah, Ujar Walinagari Kenagarian Kooto Nan Duo, Hendrizal , Kamis (19/4).

Menurutnya, Jembatan ini memang satu satunya akses daerah ini untuk bisa berhubungan dengan daerah luar. Namun karena jembatan tersebut putus dihantam banjir bandang. Akibatnya, warga sering terisolasi selama dua pekan.

Kini telah dibangun jembatan darurat dari pohon kelapa melalui goro massal. Tetapi masih sulit dilalui kendaraan roda dua. Untuk itu, warga minta pemerintah daerah membangun jembatan permanen. Usulan pembangunan jembatan telah kami layangkan kepada pemerintah daerah. Mudah-mudahan masuk dalam skala prioritas tahun depan, ujarnya.

Sungai Bungin adalah salah satu kampung terpencil yang terletak di pinggir pantai. Kampung itu dihuni seratus KK yang umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan tradisional. Sebagian warga juga belum dapat penerangan listrik.

Menurutnya, warga kesulitan mengangkut hasil perikanan untuk dijual ke Pasar Batang Kapas. Sedangkan anak-anak mereka yang duduk dibangku SMP Satu Atap (Satap) juga kesulitan melewati jembatan darurat.(07)Â