Painan, Januari 2014.
Wartawati Nasrul Abit konsisten lestarikan produk kerajinan rumah tangga sulaman banyangan dan batik tanah liek. Semenjak menjadi Ketua Penggerak PKK , Pesisir Selatan dua periode, wartawati selalu memberikan pencerahan kepada pengrajin.
"Kami selu memberikan usaha peningkatan kapasitas kepada pengrajin, kemudian memandu pemasaran hingga keluar negeri," kata Wartawati, di Painan.
Selain itu menurut Wartawati, secara kelembagaan, pelaku usaha sulaman bayangan dan batik tanah liek juga mendapat wadah khusus untuk promosi.
"Puncak dari keseriusan menjaga dan melestarikan produk kerajinan tersebut, dua hasil kerajinan di daerah ini yakni sulaman bayangan dan batik tanah liek mendapatkan sertifikat hak cipta dan paten dari Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia (Kemenkum HAM) RI beberapa tahun lalu," katanya.
Menurutnya, dua hasil kerajinan tangan ibu rumahtangga Pesisir Selatan itu, sejak dulunya sudah dikenal banyak orang di Indonesia bahkan mancanegara.
"Kini produk tersebut juga telah menghasilkan kebaya-kebaya cantik. Sering pula tampil di berbagai pagelaran dan pertunjukkan. Dan yang terpenting, khusus pegawai dan siswa, produk tersebut telah menjadi pakaian resmi," katanya.
Semuanya itu berkat ketekunan pengrajin menghasilkan produk. Motif-motif dilukis menggunakan kertas karbon. Lalu, sulaman itu disebut dengan sulaman bayangan, karena jahitan ada di bagian belakang kain, sehingga, bayangannya tampak dari luar.
Sulaman bayangan hasil kerajinan tradisional asli Pesisir Selatan, memiliki bentuk dan khas tersendiri, maka jarang ditemukan di tempat lain. Dengan khas itulah kerajinan tradisional asli Pesisir Selatan tersebut disukai banyak konsumen di Indonesia bahkan mancanegara.
Peminat kerajinan tangan para ibu rumahtangga Pesisir Selatan ini lebih banyak dari mancanegara daripada lokal. Di mancanegara sulaman bayangan diminati Negara Malaysia, Singapura, Turki dan beberapa Negara Islam lainnya. Permintaan terbanyak yakni Malaysia, Singapore disusul negara lainnya.
Di Pesisir Selatan, kerajinan sulam bayangan ini berasal dari daerah Barung-Barung Belantai dan beberapa daerah lainnya di kabupaten itu. Karena keunikannya, sulaman ini mendapat gelar juara pertama se-Asean
pada tahun 2009. Sementara, batik Tanah Liek di kabupaten itu terdapat 11 motif yakni dengan memakai potensi yang dimilikinya, seperti potensi kelautan, maka motif yang dibuat bunga laut. Selanjutnya, kupu-kupu laut, bunga karang, ubur-ubur dan kuda laut.Sedangkan untuk melambangkan potensi kehutanan yang dimiliki, kerajinan tangan itu melahirkan motif seperti "kaluak paku"
"Tugas kita sekarang adalah, bagaimana karya yang telah dipatenkan itu lestari. Penerus pengrajin harus diciptakan, yah artinya ada kaderisasilah. Jangan sampai, setelah dipatenkan justeru produksi menurun," katanya lagi.
Kedepan, di Carocok akan dibangun pula tempat untuk mempromosikan hasil kerajinan. (09)