Yagasu Medan Berikan Sosialisasi Mangrove di Pesisir Selatan
Yayasan Gajah Sumatera (YAGASU) Medan Provinsi Sumatera Utara melakukan sosialisasi tentang cara penanaman, pembibitan dan manfaat mangrove di Kabupaten Pesisir Selatan. Sasaran sosialisasi itu adalah masyarakat di kawasan objek wisata; seperti Pantai Penyu Ampiang Parak, Kecamatan Sutera.
"Program restorasi hutan mangrove merupakan isu global yang saat ini sedang digalakkan secara nasional," ujar Anton Siregar, Manejer Yagasu Medan didampingi Darpius Indra, stacholder Yagasu Propinsi Sumatera Barat, Sabtu (30/7).
Dijelasjkan, selain di kawasan objek wisata Pantai Penyu Sutera, Yagasu juga melakukan kegiatan yang sama di Pantai Nyiur Malambai, Kecamatan Ranah Pesisir. Restorasi hutan mangrove di Provinsi Sumatera Barat ini ditergetkan mencapai luas 800 hektare. Jenis magrove dipijahkan adalah; mangrove berjenis rizopora apiculata, rizopora stylosa, rizopora mucronata, avicennia, spp, soneratia, spp, brugiera spp, ceriops tagal dan rizopora xylocarpus.
"Program restorasi hutan mangrove ini memilki tujuan yakni mendorong pelestarian keanekaragaman hayati mangrove dan sarana edukasi bagi masyarakat,"ujarnya.
Yayasan (Yagasu) Medan berharap agar masyarakat di kawasan seirus dalam pengelolan dan melestarikan hutan yang telah rusak agar dapat memberikan manfaat terhadap lingkungan.
"Sebab, sebaik apapun program jika tidak didukung oleh masyarakat mustahil akan berhasil,"ungkapnya.
Ia menambahkan Restorasi ekosistem hutan mangrove ini sangat perlu dilakukan. Hal demikian dikatakan selain keberadaanya dapat mengantisipasi kerusakan lingkungan seperti perlindungan wilayah pesisir dari abrasi, ombak dan dampak kenaikan permukaan air laut.
Namun juga bermanfaat untuk memperbaiki pemulihan ekosistem serta pementasan kemiskinan bagi daerah.
"Pemamfaatan pohon mangrove ini dapat untuk pemulihan ekonomi bagi masyarakat salah satu adalah ranting mangrove yang nantinya dapat digunakan dalam membuat pakaian batik," ujar Anton.
"Dan kami berharap program ini dapat berjalan dengan sukses dan bisa direplika di daerah terutama bagi daerah berjuluk sejuta pesona ini," harapnya.
Sebelumnya, Yayasan Gajah Sumatera bakal melakukan Restorasi ekosistem di Negeri berjuluk "Sejuta Pesona".
Ada empat kecamatan di daerah itu telah bersedia menyediakan lahan seluas 10 hektare dari kelompok yang aktif setelah penunjukan oleh masing - masing di nagari setempat.
Ke empat kecamatan itu adalah Nagari Amping Parak Kecamatan Sutera, Nagari Nyiur Malambai Kecamatan Ranah Pesisir, Nagari Taluak Kecamatan Batang Kapas dan Punggasan di Kecamatan Linggosari Baganti.
"Restorasi ini dilakukan mulai dari pembibitan, penanaman, dan pemeliharaan nantinya akan ditunjuk oleh wali nagari bagi kelompok yang aktif," kata Darpius Indra selaku stacholder Yagasu Provinsi Sumatera Barat.