Pesisir Selatan -Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu) bakal melakukan restorasi ekosistem hutan mangrove di Kabupaten Pesisir Selatan.
Selain di Negeri berjuluk "Sejuta Pesona" Restorasi ini juga akan dilakukan di kabupaten /kota lainya yakni Padang Pariaman, Kota Pariaman, Agama, Pasaman Barat, Kota Padang dan Mentawai.
"Kalau untuk Pesisir Selatan, nantinya ada Empat Kecamatan yang akan kami lakukan Restorasi ekosistem hutan mangrove yaitu, Amping Parak Kecamatan Sutera, Nyiur Malambai Kecamatan Ranah Pesisir, Nagari Taluak Kecamatan Batang Kapas dan Punggasan Kecamatan Linggo Sari Baganti,"kata stakholder YAGASU Sumbar, Darpius Indra, Rabu (20/7).
Aktivis lingkungan itu melanjutkan, dari ke empat Kecamatan ini telah bersedia menyediakan lahan seluas 10 hektare dari kelompok yang aktif setelah penunjukan oleh masing - masing nagari setempat.
"Restorasi ini dilakukan, mulai dari pembibitan, Penanaman dan pemeliharaan nantinya akan ditunjuk oleh Wali nagari bagi kelompok yang aktif," ungkapnya.
Darpius mengatakan, Restorasi ekosistem hutan mangrove ini sangat perlu dilakukan. Karena keberadaanya dapat mengantisipasi kerusakan lingkungan seperti perlindungan wilayah pesisir dari abrasi, ombak dan dampak kenaikan permukaan air laut.
Kemudian juga perlindungan wilayah DAS dan pemukiman dari resiko banjir, tanah longsor dan kekeringan. Serta penyerapan CO2 untuk stabilitas iklim global.
Menurutnya mangrove merupakan penyebab karbon terbaik dan oksigen terbaik. Bila terlaksana dengan baik sehingga jadi pemasok oksigen terbaik juga.
"Secara Nasional oksigen terbaik sudah diperjual belikan,"ujarnya.
Ia menyebutkan, untuk Provinsi Sumatera Barat, Restorasi ekosistem hutan mangrove akan menargetkan 500 sampai 800 hektare.
Maka dari itu pihaknya akan melakukan edukasi dengan pelajaran tentang mangrove, seperti apakah itu bikin kopi mangrove, batik mangrove dan lain sebagainya. Langkah ini dilakukan secara bersama-sama dengan masyarakat melalui kelompok di sekitar kawasan pantai. Baik itu pelestarian maupun dalam hal pembibitan, penanaman dan pemeliharaan.
"Ini wajib kita lakukan sebab banyak manfaat terutama dalam ekonomi dan bencana," ungkapnya.
Diketahui bahwa sampai saat ini Restorasi ekosistem hutan mangrove di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), 16.400 hektare.