• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
 Nagari Aur Duri Surantih Maanfaatkan Bantuan DD Untuk Ketahanan Pangan

11 September 2022

203 kali dibaca

Nagari Aur Duri Surantih Maanfaatkan Bantuan DD Untuk Ketahanan Pangan

Pesisir Selatan - Program Ketahanan Pangan dan Hewani di Nagari Aur Duri, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan mulai memberikan dampak positif. 

Selain memenuhi kebutuhan masyarakat untuk konsumsi daging, dampak penting lainya adalah untuk mencegah atau mengurangi angka stunting di daerah itu.

Salah satu bagian program yang sudah direalisasikan Nagari Aur Duri yaitu dengan menyalurkan bantuan ayam ternak kepada 58 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Wali Nagari Aur Duri, Jetfrizanko mengatakan bantuan ayam diberikan sebagai realisasi dari program ketahanan pangan dan hewani yang diamanahkan pemerintah pusat.

Dalam anggarannya, seluruh pemerintah nagari wajib menganggarkan 20 persen dari total Dana Desa (DD).

Ia menjelaskan pemanfaatan program tersebut memiliki sasaran yang jelas.

Karena selain untuk mencukupi kebutuhan protein masyarakat. Tujuan utamanya adalah untuk menekan angka stunting.

"Maka itu, penerimanya telah kita tentukan, yaitu warga miskin atau keluarga yang memiliki balita dan berpotensi stunting maupun yang sedang stunting," katanya, usai meninjau kandang ternak ayam salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Minggu (11/9).

Selain Wali Nagari dan kepala kampung, kegiatan peninjauan itu sebelumnya juga turut dilakukan Camat Sutera, Salman.

"Untuk program hewani ini, jumlah hewan ternak ayam yang kita berikan sebanyak 58 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Dan kini sudah berkembang biak, " kata Jetrizanko.

Ia melanjutkan tiap KPM sebelumnya diberikan ayam sebanyak satu lusin. Terdiri dari 10 ekor ayam betina dan 2 ekor ayam jantan. Penerima manfaat tak hanya diberikan ayam tapi juga dilengkapi kandang hingga pakan.

Alhasil, masyarakat tinggal merawat dan memberikan makanan secara teratur. Hasilnya nanti bisa dinikmati masyarakat untuk menambah protein anggota keluarga.

"Kini, ayam yang kita bagikan itu, sudah ada yang bertelur dan berkembang biak,"ujarnya.


Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mengatakan pemerintah nagari diminta untuk merealisasikan program ketahanan pangan dan hewani yang menggunakan Dana Desa sebesar 20 persen itu, harus tepat sasaran.

Salah satu upaya yang ingin ditekankan pada pelaksanaan program itu diantaranya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat serta menekan angka stunting.

Sehingga, penerima manfaat harus betul-betul orang yang berhak dan memenuhi kriteria.

"Makanya, yang paling utama adalah program yang betul-betul menyentuh dan dibutuhkan di tengah masyarakat. Contoh kita kabupaten pesisir selatan, ada lima komoditi yang saya sebutkan tadi," katanya lagi.

Lebih lanjut disampaikan, pemerintah nagari sebaiknya mengarahkan dana desa sebesar 20 persen itu untuk pengembangan lima komoditi seperti ikan air tawar, cabai, bawang, sayur-sayuran dan telur ayam ras.