Pesisir Selatan--Cukup luasnya potensi lahan yang bisa dikembangkan untuk pembudidayaan tanaman porang di Kabupaten Pesisir Selatan, diyakini akan bisa dijadikan sebagai andalan oleh masyarakat petani dalam meningkatkan pendapatannya di masa datang di daerah itu.
Agar hal itu bisa tercapai secara bertahap, Dinas Pertanian setempat melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Basa Ampek Balai (BAB) Tapan, melakukan sosialisasi dan penyuluhan terhadap tanaman itu di Kenagarian Riak Danau, Senin (11/1).
Kepala Dinas Pertanian Pesisir Selatan, Madrianto, melalui Pimpinan BPP BAB Tapan, Nelvi, saat melakukan sosialisasi itu mengatakan bahwa porang adalah salah satu jenis tanaman iles-iles yang tubuh dalam hutan. Tanaman itu merupakan tumbuhan semak (herba) yang berumbi di dalam tanah.
"Umbi porang berpotensi memiliki nilai ekonomis yang tinggi, karena mengandung glukomanan yang baik untuk kesehatan dan dapat diolah menjadi bahan pangan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Karena potensi pengembangannya cukup besar dan juga memiliki jaminan pasar, sehingga sangat diyakini bisa sebagai andalan ekonomi oleh petani bila ini dilakukan budidaya nantinya," kata Nelvi.
Melalui sosialisasi dan penyuluhan itu dia juga menjelaskan secara singkat tata cara penanaman porang kepada masyarakat.
"Sebelum melakukan penanaman, petani terlebih dahulu mempersiapkan lokasi atau lahannya. Lahan itu terlebih dahulu dibajak atau dilakukan proses penggemburan, Membuat guludan, lalu menyiapkan lubang tanam dengan jarak sekitar 25 x 50 cm kemudian diisi kompos dan sekam," katanya.
Proses Penanaman, dilakukan langsung menggunakan umbi atau katak. Jika menggunakan katak, lebih baik dilakukan pembibitan terlebih dahulu dalam polybag.
Selanjutnya dilakukan pemupukan ke 2 dengan menggunakan pupuk anorganik yaitu Urea 10 gram dan SP 36 5 gram /satu lubang tanaman porang dengan cara ditanam pada sekitar batang porang.
"Agar tanaman bagus, lakukan perawatan secara intensif dengan cara membersihkan dari gulma yang bisa menghambat perkembangan porang, termasuk juga dalam hal penyerapan air dan unsur hara," jelasnya.
Lebih jauh dijelaskan bahwa pengendalian hama dan penyakit untuk mencegah agar porang tidak terkena penyakit, maka perlu dilakukan perawatan secara baik.
Misalnya pemupukan yang tepat waktu dan tepat dosis. Tujuannya agar tanaman tumbuh lebih sehat dan tidak mudah terserang penyakit.
"Sedangkan penggunaan pestisida pada tanaman adalah langkah terakhir jika sudah sangat dibutuhkan," ingatnya.
Perlu juga diketahui bahwa panen terhadap untuk umbi porang bisa dilakukan mulai umur 7 bulan. Tapi bila menggunakan bibit, porang baru bisa dipanen setelah berumur mulai 18 hingga 24 bulan.