Pesisir Selatan--Badan Kerjasama Antar Nagari (BKAN) Kecamatan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), gelar sosialisasi informasi peluang kerja luar negeri, dan pencegahan Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural.
Kegiatan yang dilangsungkan Senin (8/1) di gedung pertemuan kantor Camat Silaut itu, diikuti oleh semua wali nagari, anggota Badan Musyawarah Nagari (Bamus), mahasiswa, ketua organisasi profesi, ketua KAN, serta masyarakat pencari kerja dari sepuluh nagari di Kecamatan Silaut.
Demikian diungkapkan Camat Silaut, Samwil, kepada pesisirselatan.go.id kemarin (8/2) terkait upaya kecamatan itu dalam mengurangi angka pengangguran di tengah ketatnya persaingan dunia kerja, baik dalam maupun luar negeri.
"Saya berharap melalui sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) pelatihan dan peluang kerja dalam dan luar negeri ini, pemerintahan nagari dan masyarakat bisa mendapatkan informasi pelatihan dan peluang kerja," ungkapnya.
Agar apa yang diharapkan melalui sosialisasi dan FGD tersebut tercapai maksimal, sehingga pihaknya sengaja mendatangkan narasumber dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Barat.
"Sebab melalui narasumber yang didatangkan itu, kita menginginkan bagaimana pemerintahan nagari bisa mengkolaborasikan dana desa untuk pelatihan ketenagakerjaan bagi masyarakat nagari. Karena peluang itu ada dan dibolehkan melalui dana desa," katanya.
Dijelaskannya bahwa kegiatan yang diselenggarakan selama sehari itu, dibuka oleh Asisten II Bidang Perekonomian Sekdakab Pessel, Mimi Riarty Zainul.
"Agar program yang dimiliki oleh pemerintah provinsi bisa dikolaborasikan dengan program yang ada di kabupaten, sehingga kita juga mendatangkan narasumber dari Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Pessel, Sirdin Masrul, dan Kepala Dinas pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencana (DPMDP2KB) Pessel, Wendi," jelasnya.
Ditambahkan lagi bahwa kegiatan itu merupakan kegiatan perdana yang digelar oleh BKAN Silaut, yang difasilitasi oleh jajaran Kecamatan Silaut.
"Saya berharap kegiatan ini bisa digelar setiap tahunnya, guna menjawab kebutuhan masyarakat dan pemerintahan nagari dalam mengurangi angka pengangguran di daerah. Dalam kegiatan ini kita juga menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Sebab sekarang masih dalam masa pandemi," tutupnya. (05)