• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
 Wujudkan Program Nagari Pandai, Pemkab Pessel Gelar Rakor Perkuat Kinerja Kepala Sekolah

06 November 2025

37 kali dibaca

Wujudkan Program Nagari Pandai, Pemkab Pessel Gelar Rakor Perkuat Kinerja Kepala Sekolah

Wujudkan Program Nagari Pandai, Pemkab Pessel Gelar Rakor Perkuat Kinerja Kepala Sekolah

Pesisir Selatan--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan (Pessel) terus meningkatkan komitmennya dalam memajukan dunia pendidikan. Upaya itu dilakukan  melalui Rapat Koordinasi (Rakor) Penguatan Kinerja Kepala Sekolah, Kamis (6/11/2025) di aula Dinas Pendidikan.

Rakor yang dihadiri oleh sekitar 200 peserta yang terdiri dari para kepala sekolah dasar (SD) dan pengawas dari empat kecamatan yang terdiri dari IV Jurai, Bayang, Bayang Utara, dan Kecamatan Koto XI Tarusan itu, dihadiri oleh PJ Sekda Kab Pessel, Evafauza Yuliasman.

Hadir dalam kesempatan itu Asisten I Bidang Pemerintahan dan Pembangunan, Syahrizal Antoni, Kepala Dinas Pendidikan Pessel, Salim Muhaimin, Kepala Bapedalitbang, Hadi Susilo, serta pejabat eselon III dan IV di lingkungan Dinas Pendidikan Pessel.

Pj Sekda Kab Pessel, Evafauza Yuliasman, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa kegiatan koordinasi itu telah lama direncanakan, namun baru dapat terlaksana karena padatnya agenda pemerintahan. Ia menegaskan bahwa pendidikan merupakan sektor prioritas yang harus mendapat perhatian lintas instansi.

"Pendidikan adalah sektor utama yang menentukan masa depan daerah. Semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus memahami arah dan tujuan program pendidikan agar Nagari Pandai, sebagai program unggulan daerah, bisa terwujud sesuai harapan," dalam sambutannya.

Dijelaskannya bahwa Program Nagari Pandai merupakan gagasan Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, yang bertujuan mencetak generasi muda yang cerdas, berdaya saing, dan berkarakter. Melalui program ini, pendidikan diharapkan tidak hanya berorientasi pada pengetahuan, tetapi juga pembentukan moral, etika, dan tanggung jawab sosial bagi para siswa.

Evafauza menegaskan, pendidikan sejati adalah proses membangun manusia seutuhnya. "Dalam kehidupan ini, jika ingin sukses, maka hormatilah orang tua dan hargailah guru," katanya.

Diungkapkannya bahwa nilai-nilai moral tersebut menjadi pondasi penting agar peserta didik tumbuh dengan kepribadian yang kuat dan menghormati sesama.

Dalam kesempatan itu Evafauza, juga menyinggung perbedaan perilaku murid masa kini dibandingkan dengan generasi terdahulu. Menurutnya, kemajuan teknologi membawa banyak manfaat, tetapi juga menimbulkan tantangan dalam pembentukan karakter.

"Anak-anak sekarang lebih mudah mengakses informasi, namun kadang melupakan adab dan sopan santun. Ini tugas kita bersama untuk mengembalikan nilai-nilai itu," ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya menanamkan adab dan menghormati guru dalam setiap proses pembelajaran. Guru, menurutnya, bukan hanya mengajar, tetapi juga pembimbing moral.

Berdasarkan hal itu maka ia mengimbau agar setiap kepala sekolah dan guru berperan aktif membantu pemerintah daerah dalam melakukan pembinaan anak didik agar apa yang diharapkan tercapai.

Selain menghormati guru dan orang tua, Evafauza juga mengingatkan pentingnya menghormati senior di dunia kerja.

"Dalam kehidupan profesional, rekomendasi dari senior sering kali menjadi penentu jalan karier. Maka, biasakanlah menghargai mereka sejak dini. Nilai-nilai ni juga perlu ditanamkan oleh guru kepada anak didik," pesannya di hadapan peserta Rakor.

Lebih jauh dijelaskan bahwa keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh satu pihak, tetapi oleh banyak pihak yang terbagi dalam enam variabel utama. Enam variabel itu adalah guru, murid, orang tua, keluarga, lingkungan, serta sarana dan prasarana.

Keenam variabel itu kata Evafauza, harus berjalan beriringan agar fungsi sektor pendidikan dapat optimal.

"Guru adalah motor penggerak, murid adalah pusat perhatian, orang tua dan keluarga adalah pondasi moral, lingkungan membentuk karakter, serta sarana dan prasarana menjadi pendukung utama. Bila semuanya harmonis, maka kualitas pendidikan kita akan meningkat dengan baik," ingatnya.

Untuk mewujudkan hal itu, Evafauza menilai integritas, etika, dan kualitas guru harus terus ditingkatkan. Guru berintegritas akan menjadi contoh nyata bagi murid dalam bertindak dan berbicara.

"Kalau kita ingin anak-anak beradab, maka guru pun harus menjadi teladan dalam kejujuran dan ketulusan," jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Pessel, Salim Muhaimin, dalam kesempatan itu menyambut baik pertemuan Rakor tersebut. Ia menilai bahwa langkah tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antar sekolah, pengawas, dan pemerintah daerah dalam meningkatkan mutu pendidikan.

"Kami berharap kegiatan ini melahirkan komitmen nyata dari semua kepala sekolah untuk membawa perubahan di satuan pendidikan masing-masing," ujarnya.

Melalui kegiatan koordinasi itu, ia berharap semangat perubahan dan pembentukan karakter dapat menyebar ke seluruh sekolah. Sebab pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tugas bersama antara guru, orang tua, dan masyarakat.

"Dengan kolaborasi yang kuat, kita optimis cita-cita Nagari Pandai diyakini akan terwujud untuk melahirkan generasi Pessel yang cerdas, beradab, dan berdaya saing tinggi," ungkapnya.