Painan, Juni ----
Guna menekan penderita kaki gajah (filariasis) sebanyak 10 puskesmas di Kabupaten Pesisir Selatan menjadi pusat eleminasi kaki gajah dengan pemberian obat gratis serta penyuluhan dampak dari penyakit tersebut kepada masyarakat. Dan ini merupakan pengobatan filariasis tahun ke enam di Pessel. Karena berdasarkan survey darah jari masyarakat Pessel yang dilakukan masih ditemukan mikro filaria.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Dr. Syahrizal Antoni mengatakan Survey tersebut mengambil sampel di dua tempat masing-masing wilayah kerja Puskesmas Pasar Kuok dan Koto Berapak. Dimana setelah pengobatan terlaksana diseluruh Puskesmas yang ditargetkan, kembali dilakukan survey oleh pusat. Apakah masih ditemui mikro filaria atau tidak. Kalau tidak pengobatan tidak lagi dilakukan.
Sedangkan, eliminasi filariasis kepada masyarakat diawali pelaksanaannya di Surantih Kecamatan Sutera. Selanjutnya menyusul daerah lain. " Kita bersyukur acara yang diadakan Rabu (13/6) kemarin berjalan sukses dan lancar," ujarnya.
Diterangkannya, sasaran dari kegiatan tersebut adalah seluruh masyarakat terkecuali, umur dibawah dua tahun, ibu hamil dan menyusui serta penderita penyakit berat. Diharapkan untuk tahun depan jumlah penderita kaki gajah tidak ditemukan lagi di Pessel.
Menurutnya berdasarkan situs wikipedia, Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di wilayah tropika seluruh dunia. Penyebabnya adalah edema, infeksi oleh sekelompok cacing nematoda parasit yang tergabung dalam superfamilia Filarioidea.
Gejala yang umum terlihat adalah terjadinya elefantiasis, berupa membesarnya tungkai bawah (kaki) dan kantung zakar (skrotum), sehingga penyakit ini secara awam dikenal sebagai penyakit kaki gajah. Walaupun demikian, gejala pembesaran ini tidak selalu disebabkan oleh filariasis.
'Untuk itu diharapkan masyarakat dapat mendatangi puskesmas untuk mendapatkan eliminasi Filariasi guna mencegah penyebaran penyakit ini ditengah masyarakat, " harapnya. (07)