Afrizon Nazar : Hadapi Hari Raya Kurban, Pedagang Sapi Jangan Menangguk di Air Keruh
PAINAN, September 2013.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura Peternakan dan Perkebunan Pessel ingatkan para pemilik sapi dan tauke untuk tidak memperjual belikan sapi bunting untuk disembelih. Peringatan itu diiangatkan agar ketersediaan sapi indukan tidak menyusut menghadapi kebutuhan hewan kurban.
Kepala Dispertahornakbun Pessel Afrizon Nazar menyebutkan, sapi asal Pessel setiap Idul Adha selalu diburu warga luar daerah. Namun daerah ini perlu hati hati oleh pihak yang ingin menangguk dia air keruh.
"Untuk kebutuhan hewan qurban Idul Adha tahun ini diperkirakan sekitar 10000 ribu hewan akan dipasok. Bahkan daerah ini diperkirakan akan memasok sekitar 10 persen kebutuhan hewan kurban Sumbar. Yang perlu di perhatikan adalah jangan sampai hewan bukan untuk kurban juga dimobilisasi, misalnya hewan bunting," katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Peternakan Dispertahornakbun Pessel, Marzuki, Rabu (11/9) menyebutkan, berdasarkan catatan petugas peternakan di perbatasan, aktifitas pengangkutan ternak sapi asal Pessel meningkat empat hingga lima kali lipat dari hari biasanya.
Tidak kurang sekitar 50 ekor sapi jantan layak semblih di angkut keluar Pessel untuk kebutuhan qurban tahun ini, katanya.
Dikatakannya, meski mobilisasi sapi terbilang besar menjelang Idul Adha tidak akan mengganggu persentase populasi sapi di Pesisir Selatan.
Populasi yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan hewan qurban dalam daerah, dan untuk memenuhi kebutuhan pasar diberbagai daerah di Sumatera Barat, katanya.
Lebih jauh dipaparkannya, bahwa karakteristik masyarakat Pessel yang terbiasa memelihara sapi, kerbau dan kambing serta kesediaan lahan yang memadai, bahkan untuk padang rumput masih tersedia dan tersebar di beberapa kecamatan.
Dikatakannya, sebagai daerah penghasil daging yang terkenal dengan 'jawi pasisie' populasi ternak di Kabupaten Pesisir Selatan mengalami peningkatan dari tahun ketahun bahkan mengalami surplus.
Pertumbuhan ternak terbesar terjadi pada ternak kambing, sapi, unggas terutama ayam pedaging. Ternak ayam buras pada tahun 2009 tercatat 793.529 ekor menjadi 803.759 pada tahun 2010. demikian juga terjadi peningkatan pada ayam dan itik petelur meningkat sebesar 4,06% dan 5,73%, katanya.
Dijelaskannya, peningkatan produktivitas ternak tersebut seiring dengan tingkat komsumsi daging yang juga naik. Komsumsi daging kambing meningkat 9.81%, komsumsi daging kerbau dan sapi 0.03% dan 0,57%.
"Dari populasi ternak yang ada sehingga mampu memenuhi kebutuhan daging didaerah dan bahkan bisa memenuhi kebutuhan daging di tingkat Sumatera Barat" jelas Marzuki.
Meski pengangkutan sapi asal Pessel tergolong tinggi, dinas terkait ingatkan para pedagang untuk tidak memobilisasi sapi betina keluar daerah.
"Petugas kami memantau lalulintas perdagangan sapi di perbatasan. Kepada masyarkat dilarang menyemblih sapi betina. Pedagang jangan menagguk di air keruh. Kebijakan ini kami berlakukan untuk menjaga populasi sapi sapi di Pessel," kata Marzuki.(09)