• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

13 Juli 2012

409 kali dibaca

Antisipasi Kesurupan Sekolah Sembelih Kambing

Painan,Juli-- Guna mengantisipasi agar siswanya tidak lagi kesurupan,maka SMAN 2 Batang Kapas dilakukan pemotongan kambing yang darah dan kambingnya tersebut dikubur di komplek sekolah itu Jumat,(13/7) kemarin.

Sebagaimana diberitakan kemarin ( 11/7 ), bahwa siswa SMA 2 Batangkapas kesurupan saat MOS berlangsung, MOS dihentikan siswa dipulangkan. Namun sampai Jum’at ( 12/7 ) pagi seorang siswi sekolah ini masih kesurupan juga.Acara pemotongakan kambing yang dipandu oleh seorang orang pintar

Wakil Kepala SMA 2 Batangkapas Evi Fitriana mengatakan, pemotongan kambing tersebut diupayakan agar tidak adanya siswa yang kembali kesurupan. Karena ,siswa yang kesurupan tersebut masih belum normal beraktifitas,masih sering bermenung.

Seperti diketahui siswa yang kesurupan itu dari mulutya pihak sekolah harus segera melakukan pemotongan kambing, karena makluk halus tersebut membutuhkan air merah. Apalagi makluk halus tersebut merupakanh menurut informasinya para leluhur yang berkubur di lokasi pembangunan sekolah tersebut, karena memang diantara lokasi bangun ada yang merupakan pandam pakuburan.

Makkluk halus penghuni di komplek sekolag tersebut juga melarang siswa siswa berpacaran di lingkungan sekolah, menyimpan dan m emutar Felm porno melalui HP, buang air seenaknya, karena perbuatan tersebut mengganggu ketenangan para lelehur yang berkubur disana.

“ Terlepas dari percaya atau tidaknya kita terhadap kasus kesurupan ini diserahkan kepada kepercaya masing masing, yang penting kita berusaha agar kesurupan ini tidak terjadi lagi dimasa, sebab kalau permintaan seperti yang disampaikan melalui siswa di Taman itu mereka akan tetap mengganggu orang orang yang berada di sekolah, termasuk guru, bahkan saya sendiri akan diganggu, “ kata

Tampak dalam acara itu Camat Batangkapas Zulkifli, Wali Nagari Tuik Sumardi, Ketua Komite Dasro, Wakil Kepala sekolah Evi Fitriana, beberapa orang guru, siswa dan tokoh masyarakat setempat.(07)(07)