Painan, Februari 2013.
Armada pemadam kebakaran perlu ditambah di Pesisir Selatan (Pessel). Bahkan pada beberapa kasus kebakaran di daerah ini, jumlah armada yang ada tidak bisa memenuhi kebutuhan lapangan.Terkait hal itu, Wakil Ketua DPRD Pessel Erman Baktiar menyebutkan, pemerintah kabupaten Pessel harus terus mengupayakan penambahan atas kekurangan armada.
"Upaya pemerintah selama ini terus kita dukung. Salah satu langkah serius yang telah diambil pemerintah kabupaten adalah, dua tahun lalu pemerintah telah melakukan penambahan jumlah armada dari hanya satu menjadi dua. Guna mempermudah memberikan pelayanan, jumlah ini dibagi menurut kebutuhan, sebagian di stand by kan di Painan, dan sebagiannya lagi di Balai Selasa," katanya.
Langkah penempatan armada di dua titik ini menurutnya, dilakukan pemerintah terkait dengan kondisi geografis Pessel. Armada, tidak bisa ditumpuk pada satu titik saja. Jika ditempatkan di satu titik saja, maka ada wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh armada dengan cepat, misalnya wilayah selatan.
Erman Baktiar mengatakan, kondisi geografis Pessel mengharuskan daerah ini punya lebih banyak armada pemadam kebakaran. "Kami melihat jarak ideal antara mobil kebakaran dengan lokasi kejadian sekitar 20 km. Artinya, agar korban tidak bertambah banyak radius yang terlayani dengan baik itu adalah 20 km. Itupun dengan catatan akses lancar," kata Erman Baktiar.
Maka jika melihat kondisi wilayah daerah ini, kata Erman, mobil pemadam kebakaran idealnya stand by pada lima titik. Misalnya di Tarusan, Bayang, Bayang Utara satu titik. "Selanjutnya di Painan dan Batang Kapas satu titik pula. Titik selanjutnya antara Sutera dan Lengayang. Titik keempat di Balai Selasa dan Linggo Saribaganti dan titik kelima di Pancung Soal, Tapan dan Basa IV Balai Tapan. Dengan demikian, bila kebakaran terjadi akan tertangani dengan baik," kata Erman lagi. (09)