• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

02 Mei 2013

365 kali dibaca

Badut Hadir Dalam Peringatan Hardiknas Di Pessel

Painan, Mei ----

Peringatan hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada hari Kamis (2/5), di Kabupaten Pesisir Selatan diperingati secara meriah, berbagai atraksi dari siswa siswa SD, SLTP, SLTA hingga anak anak PAUD ditampilkan. Dan ada yang unik pada peringatan tersebut. Dua sosok badut Donal Bebek dan Micky mouse menarik anak - anak sekolah dasar Taman Kanak - kanak. Sehingga mereka berebutan ingin berfoto bersama dengan dua badut tersebut.

Dua badut, ini membawa daya tarik khususnya anak TK untuk berfoto dan bersalaman dan bercanda tawa yang sengaja didatangkan oleh Pemerintah kabupaten Pessel melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Pessel untuk meramaikan Hardiknas di Pessel.

Bupati Pessel H.Nasrul Abit , hadir dalam peringatan Hardiknas sekaligus membacakan kata sambutan menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Mohammad Nuh didepan peserta peringatan Hari Pendidikan Nasional.

Dalam isi kata sambutan Menteri Mendikbud, memintah maaf setulus - tulusnya atas persoalaan terkait penyelanggaraan ujian Nasional Tingkat SMA sederajat tahun 2012-2013, hal ini kedepan kita jadikan pelajaran yang sangat berharga dalam memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat.

Dalam perpektif sosial kemasyarakat, ada tiga penyakit sosial yang sangat besar dampai negatif, Kimiskinan, ketidaktahuan dan keterbelakangan beradaban. Untuk itu perlu vaksin dan elavator sosial agar terhindar dari tiga penyakit tersebut, sekaligus meningkatkan status sosial.

Pemerintah terus, menyiapkan ketersedian satuan pendidikan yang layak, terutama di daerah 3T (Terdepan, terluar dan tertinggal). Selain dana BOS untuk pendidikan dasar dan menengah, bantuan operasional peruguran tinggi Negeri (BOPTN) bea siswa ( BSM) bidik misi dan bea siawa th 2013 dianggarkan Rp. 7,8 Triliun untuk BSM.

Sebagai bagian dari upaya, peningkatan kualitas pendidikan tahun 2013 /2014 akan di terapkan kurikulum 2013 untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah secara bertahap dan terbatas (kurikulum). Tetapi hanya di kelas 1 (satu), kelas 4 (empat) untuk jenjang SD, kelas 7 (Tujuh) untuk SMP, serta kelas 10 (sepuluh) untuk SMA dan SMK. Dan disesuaikan dengan tingkat kesiapan sekolah, dalam rangfka antisipasi kebutuhan kompetensi abad 21 dan menyiapkan emas 2045 ujarnya. (07