• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

30 Juli 2012

357 kali dibaca

Biogas Artenatif Bahan Bakar

Painan,Juli-- Masyarakat harus mencari Bahan bakar minyak(BBM) artenatif untuk menghadapi kelangkaan BBM,salah satunya adalah pemanfaatan biogas .

Rudy Kusuma narasumber dalam Training of Trainer (TOT) yang diselenggarakan Pokja Ruang Belajar Masyarakat PNPM,dengan mengusung tema ‘Biogas Mensejahterakan Kehidupan Masyarakat’ mengatakan, teknologi yang dihasilkan sangat bermanfaat bagi keluarga petani peternak untuk menekan pengeluaran atas biaya hidup, karena tingginya biaya bahan bakar seperti minyak tanah.

Menurutnya,perlunya penghematan waktu untuk mencari kayu bakar yang sangat sukar pada hari hujan dan mnghindari petani peternak mencai kayu ke hutan yang menyebabkan terjadinya ilegal loging dan polusi udara akibat memasak dengan kayu api.

Sedangkan gas metan yang dihasilkan dari alat biogas yang digunakan tersedia sepanjang waktu, tidak mengeluarkan biaya tambahan untuk memasak dan memberi penerangan untuk rumah tangga di waktu malam.

"Gas metan tidak berbau dan tidak berwarna, sehingga tidak akan mempengaruhi makanan yang dimasak. Tidak mudah meledak, karena alat pembuat biogas itu tidak terdapat di dalam rumah atau dapur, tetapi dihubungkan dengan selang penghubung.Siapa sangka, kotoran ternak bisa jadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Lewat proses fermentasi, limbah yang baunya amat merangsang itu dapat diubah menjadi biogas. Energi biogas punya kelebihan yang nyata ketimbang energi nuklir atau batubara," ujarnya

Selain itu, biogas tak memiliki polusi yang tinggi sehingga sanitasi lingkungan juga makin terjaga.Sayangnya, pemanfaatan kotoran ternak menjadi biogas kalah ngetop ketimbang pupuk tanaman dari kotoran itu. Padahal, dengan teknologi biogas, kandungan zat-zat alam yang terdapat pada kotoran ternak dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan energi yang kurang.

Pasalnya, biogas bisa dipakai untuk apa saja seperti untuk memasak, lampu penerangan, transportasi dan lainnya. Bila biogas telah dipalikasikan secara luas, maka ribut-ribut kekurangan pasokan energi bisa dihindari. Bahkan, sanitasi lingkungan pun makin baik.

Dijelaskan, biogas dikenal sebagai gas rawa atau lumpur. Gas campuran ini didapat dari proses perombakan kotoran ternak menjadi bahan organik oleh mikroba dalam kondisi tanpa oksigen. Yang mana, proses ini disebut anaerob.

"Selama proses fermentasi itu berjalan, biogas pun terbentuk. Proses tersebut akan dihasilkan campuran biogas yang terdiri atas metana, karbon dioksida, hidrogen, nitrogen dan lainnya. Lewat siklus biokimia, nutrisi," akhirnya (07)(07)