BNPB IMBAU WARGA PESSEL AGAR SELALU SIAGA MENGHADAPI BENCANA
Painan,September 2012
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Ma'arif dalam kunjungannya ke Pessel beberapa waktu lalu mengimbau warga kabupaten setempat khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana agar selalu siapsiaga menghadapi bencana, namun tidak perlu takut.
"Masyarakat tidak perlu takut, namun kesiap siagaan perlu terus ditingkatkan. Dengan melibatkan semua elemen masyarakat terus perbanyak kelompok siaga bencana hingga ke pelosok nagari (desa adat), " kata ia saat mengadakan kunjungan kerja di Painan kabupaten itu.
Hampir semua daerah di Indonesia rawan dengan segala macam bentuk bencana, mulai tanah longsor, banjir hingga gelombang tsunami, maka itu masyarakat tidak perlu takut dengan ancaman bencana yang ada di daerahnya, namun selalu waspada dan siapsiaga menghadapi bencana itu.
Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana mesti terus ditingkatkan melalui kelompok-kelompok masyarakat yang terorganisasi sehingga risiko bencana dapat diminimalisir terutama korban jiwa.
Menurut ia, orang yang bermukim di daerah rawan bencana lebih mengetahui kondisi dan tanda-tanda alam pemicu terjadinya bencana sehingga mereka selalu siaga dan siap menghadapi bencana.
Mekanisme penanggulangan dan penanganan bencana harus di kuasai masyarakat mengantisipasi jatuhnya korban jiwa. Kelompok-kelompok siaga bencana masyarakat harus bisa dibentuk lebih banyak lagi, " ungkap ia.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) juga diminta untuk terus memberikan berbagai pengetahuan kepada masyarakat tentang perlunya kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Warga yang tergabung dalam kelompok siaga bencana harus diberikan pelatihan sehingga mereka mengetahui karakteristik serta upaya-upaya yang mesti dilakukan ketika datang bencana.
Meski demkian, penanggulangan bencana bukan hanya menjadi tanggungajawab pemerintah semata, tetapi juga tanggungjawab semua unsur masyarakat dan swasta.
Maka itu rasa kebersamaan semua pihak sangat diperlukan untuk meminimalisir segala dampak buruk yang timbul dari bencana itu.
Ia meminta masyarakat agar tidak hanya memnafaatkan masjid sebagai tempat beribadah shalat semata, tetapi hendaknya dapat digunakan sebagai tempat evakuasi untuk penyelamatan warga dari ancaman bencana tsunami.(04)