Painan, September 2015 - BPBD Pessel siapkan masker atas terjadinya peningkatan kabut asap di daerah tersebut. Untuk mengantisipasi dampak kabut asap Pemkab ingatkan warga untuk selalu waspada, sementara camat dan walinagari diminta segera melaporkan bila terjadi hal buruk akibat kabut asap.
Kepala BPBD Pessel Prunurdin Kamis (3/9) menyebutkan, informasi dari Pemprov Sumbar, hingga kini belum ada penetapan status darurat kabut asap, namun Pemkab diminta untuk memantau dampak kabut asap. "Daerah juga diminta untuk menyediakan masker yang cukup," katanya.
Disebutkannya, pantauan BPBD Pessel, hingga kini belum ada warga yang mengalami sakit akibat kabut asap. Meski demikian BPBD bekerjasama lintas instansi terus memantau perkembangan kabut asap. "Kabut asat hari ini semakin tebal dengan jarak pandang semakin pendek dari biasanya," kata Pri.
Terpantau, sejumlah pulau di perairan Pessel tidak lagi terlihat dari pandangan mata akibat kabut asap kiriman dari provinsi tetangga. Ketebalan kabut asap amat berbeda antara bagian selatan dan utara daerah itu, makin ke utara tampak kian tebal. Sementara itu warga mulai kesulitan membaca tanda - tanda alam akibat langit diselimuti asap tebal.
Dibeberapa titik, jarak pandang jauh lebih pendek dari biasanya. Dari depan Carocok Painan, pulau yang sejajar Pulau Teraju tidak bisa dilihat. Dari Puncak Langkisau, maka Kota Painan dan Salido sulit diamati secara detil.
Selanjutnya berdiri di Sungai Nipah Batang Kapas, tidak lagi bisa melihat kawasan Teluk Betung. Sejumlah pondok terapung milik nelayan yang berada beberapa ratus meter dari pinggir jalan nasional terhalang dipandang. Kemudian dari Bukit Pulai juga samar melihat kampung dan perbukitan Jalamu.
Semakin ke utara daerah ini, kabut asap tampak semakin tebal dengan jarak pandang yang mulai terbatas.Terkait kabut asap yang tebal nelayan setempat amat kesulitan membaca cuaca termasuk membaca perjalanan bintang. "Sebetulnya ikan dalam kondisi banyak saat ini, tapi kami tidak bisa membaca cuaca. Jadi bila turun melaut kami sering terjebak cuaca buruk," kata Zainuddin (43) nelayan long tail di Amping Parak.
Zainuddin menyebutkan, hari Minggu lalu ia turun melaut. Namun ketika tiba di tengah laut tiba-tiba datang badai dan hujan. Dia sebelumnya tidak bisa menebak apakah akan badai karena tertutup asap. (09)