• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Bupati Hendrajoni: Penyuluh Diminta Mampu Lahirkan Terobosan

16 September 2020

374 kali dibaca

Bupati Hendrajoni: Penyuluh Diminta Mampu Lahirkan Terobosan

Pesisir Selatan--Sebagai abdi masyarakat, Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut mampu melahirkan ude dan berbagai terobosan. 

Sebab tanpa inovasi dan terobosan, kemajuan yang diharapkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat akan sulit tercapai.

Hal itu disampaikan Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni,  dengan didampingi Kepala Dinas Peternakan, Efrianto, Rabu (16/9) saat melakukan pertemuan silaturahmi dengan ASN di ruang pertemuan kantor tersebut. 

Disampaikannya bahwa sudah saatnya aparatur memiliki terobosan dan inisiatif dalam mengembangkan berbagai program yang ada. 

"Apalagi aparatur di jajaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Sebab potensi besar yang dimiliki daerah ini disektor peternakan, membutuhkan terobosan agar bisa terus berkembang," katanya.

Disampaikan juga bahwa terobosan-terobosan itu juga diharapkan muncul dari penyuluh yang bertugas di lapangan. 

"Sebab di beberapa daerah yang saya kunjungi, terobosan yang dilakukan oleh penyuluh lapangan mampu mengangkat perekonomian masyarakatnya di daerah. Apalagi bila terobosan itu dilakukan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di bidang peternakan. Sebab Pesisir Selatan memang memiliki potensi yang sangat besar di sektor ini," ujarnya.

Kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Efrianto, dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa tahun 2020 ini pihaknya mendapat 
alokasi dana tambahan dari APBD sebesar Rp 500 juta.

"Dana itu akan digunakan untuk masyarakat peternak yang terdampak Covid-19. Tentunya melalui beberapa program yang sudah direncanakan," katanya.

Dia juga menjelaskan bahwa dari enam pos kesehatan hewan yang dimiliki, pelaksanaan program Inseminasi Buatan (IB), baru tercapai sebesar 54 persen.

"Hal ini memang dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih belum mereda," jelasnya.

Dia juga menjelaskan bahws untuk meningkatkan produktivitas aparatur dalam menjalankan tugas di lapangan juga membutuhkan kendaraan operasional.

"Dalam melakukan operasi di lapangan Dinskeswan masih kekurangan sarana berupa mobil Doble Cabin. Setidaknya dibutuhkan sebanyak 3 unit agar operasional di lapangan bisa tercapai maksimal, terutama dalam menjalankan program yang sudah direncanakan agar benar-benar tercapai maksimal," harapnya. (05)